IslamToday
No Result
View All Result
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
No Result
View All Result
IslamToday
No Result
View All Result
Mosi Integral, Solusi Bermartabat Dari Mohammad Natsir

Ilustrasi: Mohammad Natsir/ Grafis: Anang Widodo- IslamToday,id

Home Ulas Nusa

Mosi Integral, Solusi Bermartabat Dari Mohammad Natsir

Sabtu, 03 Apr 2021 • 14:29
Reading Time: 2 mins read
by Islam Today
  • Islam Today

IslamToday ID — 3 April 1950 merupakan momen yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.  Saat itu, Muhammad Natsir, Ketua Fraksi Masyumi ‘membidani’ lahirnya Negara Kesatuan dengan menyodorkan ‘Mosi Integral’ di hadapan Parlemen RIS (Republik Indonesia Serikat).

Gagasan besar Natsir ini disampaikan natsir sebagai solusi atas krisis akibat Konferensi Meja Bundar (KMB). Hasil-hasil KMB dinilai merugikan Indonesia.

Gagasan cemerlang Natsir ini tidak berjalan mulus. Perdebatan yang sengit mewarnai persidagangan. Dalam beberapa kesempatan lobi-lobi yang dilakukan oleh Natsir juga berjalan sangat alot.

ADVERTISEMENT

“Ketika pak Natsir menyampaiakn Mosi Integral itu tinggal tiga negara bagian.  Indonesia Timur, Sumatera Timur dan Republik Indonesia, tiga-tiganya keras,” kata Lukman Hakiem Penulis Buku Biografi Mohammad Natsir, pada Webinar yang diadakan oleh FISIP, Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka (UHAMKA) dan MPR RI pada Kamis (1/4/2021).

Indonesia Timur, Sumatera Timur merasa wilayahnya luas. Mereka mempertannyakan mengapa harus bergabung ke RI yang wilayahnya dinilai hanya sebesar Jogja.

Sebaliknya, RI yang menolak bergabung ke Sumatera Timur. Sebab dalam pandangan RI negara Sumatera Timur dan Indonesia Timur ialah negara bagian yang dibentuk oleh Van Mook.

Baca JugaPostingan Lainnya

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

“Jadi sama-sama keras” imbuh Lukman.

 

Solusi Bermartabat

Sikap keras kepala para pemimpin negara tersebut membuat Natsir harus melakukan ikhtiar-ikhtiar politik. politisi Partai Masyumi ini berkunjung ke Jogja untuk membangun dialog dan berdiskusi dengan penuh kesabaran.

Pada kesempatan tersebut Natsir menyampaikan sejumlah opsi.  Pertama, dengan berperang, Kedua, menempuh jalur politik di parlemen, agar setiap negara bagian membubarkan diri.

Opsi yang disodorkan Natsir menggugah kesadaran. Bahwa, ada jalan yang dapat ditempuh untuk menggalang persatuan tanpa pertumpahan darah.

“Kita ambil jalan parlementer jadi kita nggak perlu angkat senjata, jadi kita sama-sama membubarkan diri. Nah itulah dari kita untuk kami itu. Sama-sama kita membubarkan diri, lalu bersama-sama juga kita membentuk negara baru,” tutur Lukman.

Pada akhirnya semua negara bagian bersedia bergabung ke dalam NKRI. Lukman menilai, tidak berlebihan jika Mosi Integral menjadi solusi bermartabat yang pernah dihasilkan oleh bangsa Indonesia.

“Jadi Mosi Integral itu penyelesaian yang sangat-sangat bermartabat, tidak ada negara besar mencaplok negara kecil. Tidak ada saling mengadu fisik tetapi semua sama-sama membubarkan diri,” ujar Lukman.

 

Dari Kita untuk Kami

Lukman mengungkapkan Natsir memiliki kata kunci dibalik tercapainya gagasan Mosi Integral.

“Kata kunci dari keberhasilan pak Natsir itu ialah Dari Kita untuk Kami. Itu yang berulang-ulang Pak Natsir menceritakan itu,” kata Lukman

Lukman menjelaskan bahwa semangat ‘Dari Kita untuk Kami’ inilah yang membuat Natsir sangat gigih menolak hasil perundingan di KMB pada 27 Desember 1949.

Natsir bahkan memiliki perhatian khusus terhadap Irian Barat atau Papua. Ia menilai hasil KMB yang tidak memasukan Irian Barat ke dalam wilayah Indonesia akan sangat berbahaya.

“Pak Natsir itu nggak mau, nggak setuju. Kata Pak Natsir ini akan jadi masalah kalau Irian Barat itu ditunda,” tutur Lukman.

Sikap kecewa Natsir juga ditunjukan ketika ia menolak bergabung dalam kabinet pemerintahan RIS. Ia bersama Haji Agus Salim menolak hasil KMB yang dengan jelas telah menghilangkan kedaulatan Indonesia.

Mohammad Hatta selaku Perdana Menteri RIS memahami kekecewaan Natsir. Hatta mengobati kekecewaan Natsir dengan mengutusnya untuk melakukan kunjungan ke-16 negara bagian RIS. Tujuannya untuk melakukan komunikasi dengan negara-negara bagian.

“Jadi karena pak Natsir tidak bersedia menjadi menteri walaupun dibujuk sedemikian rupa oleh Bung Karno, maka kemudian Bung Hatta meminta pada Pak Natsir dan Sultan Hemengku Buwono ke IX untuk keliling daerah,” ungkap Lukman.

 

Penulis Kukuh Subekti

Editor: Arief Setiyanto

 

Share :
Tags: Konferensi Meja BundarMasyumiMohammad NatsirMosi IntegralMosil Integral Mohammad Natsir

Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA
Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA

Ahad, 03 Okt 2021 • 21:30
ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR
Jejak Peradaban

ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR

Senin, 20 Des 2021 • 07:44
JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12
Jejak Peradaban

JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12

Selasa, 14 Sep 2021 • 22:00
KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA
Jejak Peradaban

KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA

Rabu, 01 Sep 2021 • 19:31
“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”
Jejak Peradaban

“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”

Sabtu, 31 Jul 2021 • 17:09
Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus
Jejak Peradaban

Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus

Jumat, 02 Jul 2021 • 21:18

Related Posts

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Senin, 28 Agu 2023 • 17:39
Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Senin, 10 Jul 2023 • 11:43
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Selasa, 14 Jun 2022 • 06:20
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jumat, 10 Jun 2022 • 22:00
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Kamis, 09 Jun 2022 • 22:00
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

Rabu, 01 Jun 2022 • 22:00

Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia
Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Senin, 28 Agu 2023 • 17:39
Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau
Ulas Nusa

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Senin, 10 Jul 2023 • 11:43
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau
Ulas Nusa

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Selasa, 14 Jun 2022 • 06:20
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan
Ulas Nusa

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jumat, 10 Jun 2022 • 22:00
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947
Ulas Nusa

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Kamis, 09 Jun 2022 • 22:00
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945
Ulas Nusa

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

Rabu, 01 Jun 2022 • 22:00

Nasional

Satgas Damai Cartenz Usut MeninggalnyaPegawai Honorer di Yahukimo, Dugaan Mengarah ke Kelompok Bersenjata

1 jam ago
0

ASEAN di Persimpangan: Negosiasi Tarif AS & Bayangan Pengaruh China

ASEAN di Persimpangan: Negosiasi Tarif AS & Bayangan Pengaruh China

2 jam ago
0

Lee Jae-myung Menangi Pilpres Korsel, Kim Min-soo Mengaku Kalah

Korsel Beri Bantuan Uang Tunai ke Warganya 21 Juli, Keluarga Hampir Miskin Dapat Bantuan Tambahan

2 jam ago
0

Ilustrasi kekerasan seksual terhadap perempuan. Foto: Doc. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).

Komisi XIII DPR Minta LPSK Maksimalkan Perannya Dalam Lindungi Perempuan dan Anak

2 jam ago
0

31 Tentara Israel Tewas Akibat Tembakan Kawan Selama Serangan Darat di Gaza

31 Tentara Israel Tewas Akibat Tembakan Kawan Selama Serangan Darat di Gaza

3 jam ago
0

BNPT Sebut Radikalisme dan Teroisme Bukan Monopoli Satu Agama

BNPT: Jemaah Islamiyah Tinggal Sejarah, Negara Hadir Membina Eks Anggota

3 jam ago
0

Next Post
Muhammadiyah Ungkap Penyebab Sulitnya Hentikan Aksi Terorisme

Muhammadiyah Ungkap Penyebab Sulitnya Hentikan Aksi Terorisme

IslamToday

No Result
View All Result

Kategori

  • Analisis
  • Bingkai
  • Documentary
  • Histori
  • Infografis
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • Nasional
  • onReport
  • Qur'an Quote
  • Smartizen
  • Ulas Nusa

Connect With Us

Facebook Instagram Youtube Youtube
Twitter
TikTok
VK

Pos-pos Terbaru

  • Satgas Damai Cartenz Usut MeninggalnyaPegawai Honorer di Yahukimo, Dugaan Mengarah ke Kelompok Bersenjata
  • ASEAN di Persimpangan: Negosiasi Tarif AS & Bayangan Pengaruh China
  • Korsel Beri Bantuan Uang Tunai ke Warganya 21 Juli, Keluarga Hampir Miskin Dapat Bantuan Tambahan

© 2019 - 2022 Islam Today All Right Reserved

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Karir
  • Aplikasi
  • ←
  • Custom channel Custom Link