WASHINGTON, (IslamToday.id) — Perang dagang yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan China dinilai media AS CNN Business dapat menyebabkan kelangkaan Al-Kitab.
CNN Business menyebutkan dalam laporannya mayoritas penerbit Amerika harus mencetak Alkitab di China, karena buku itu membutuhkan mesin khusus yang belum dikembangkan di AS.
Jumlah kata di Alkitab mencapai sekitar 800.000 kata, sehingga teks harus dicetak di halaman yang sangat tipis.
Penerbit Alkitab terkemuka di AS, Harper Collins Christian Publishing, mengungkapkan bahwa tiga perempat dari produksi Alkitabnya dibuat di China.
“Pemberlakuan tarif impor 25 persen akan mengganggu keberlangsungan bisnis kami,” pungkas penerbit Harper Collins Christian Publishing.
CEO penerbit itu, Mark Schoenwald, mengirimkan surat kepada perwakilan perdagangan utama Trump, Robert Lighthizer, agar Alkitab dan produk-produk agama lainnya dikecualikan.
HarperCollins memiliki dua penerbit Alkitab terbesar di AS, yaitu Zondervan dan Thomas Nelson, yang menguasai 38 persen pasar Alkitab Amerika.
AS dan China telah saling mengenakan tarif impor untuk produk satu sama lain senilai ratusan miliar dolar.
Sebelumnya, Donald J Trump mengancam akan mengenakan bea tambahan senilai USD300 miliar pada Mei.