KHARTOUM, (IslamToday.id) — Setelah jeda singkat aksi demonstrasi nasional yang digelar mulai 30 Juni, aksi protes kembali berlangsung di Sudan pada Sabtu (13/7).
Kubu oposisi Sudan menyerukan aksi protes di ibu kota, Khartoum, untuk memperingati para demonstran yang terbunuh pada 3 Juni, ketika pasukan pemerintah membubarkan aksi di luar markas militer.
Pembubaran paksa itu telah menewaskan lebih dari 100 demonstran.
Ribuan warga berbaris di jalanan dan menyerukan pertanggungjawaban atas pembunuhan para demonstran.
Polisi dan pasukan keamanan berupaya membubarkan pengunjuk rasa dengan menembakkan gas air mata dan amunisi hidup.
Sementara itu, tim mediasi Uni Afrika yang mensponsori perundingan pembagian kekuasaan antara Dewan Militer Transisi (TMC) yang berkuasa dan aliansi oposisi Pasukan untuk Kebebasan dan Perubahan (FFC) mengatakan bahwa negosiasi antara kedua pihak sudah memasuki tahap akhir, dikutip dari AA.
TMC dan FFC telah sepakat untuk berbagi kekuasaan – antara militer dan sipil – untuk menyelesaikan krisis politik sejak lengsernya mantan presiden Omer Al-Bashir.