(IslamToday ID) – Badai virus corona yang telah memporak-porandakan perekonomian dunia tidak selamanya merugikan semua manusia. Ada yang diuntungkan dengan mewabahnya virus asal China ini.
Adalah para miliarder dunia yang kekayaannya malah meningkat lebih dari 406 miliar dolar AS atau setara Rp 6.039,25 triliun dalam sebulan terakhir.
Mengutip CNBC, dalam penelitian yang dirilis Institute fo Policy Studies, think tank progresif yang berbasis di Washington DC mengatakan, para miliarder dunia berhasil meningkatkan kekayaan mereKa hampir 18 persen antara 18 Maret hingga 29 April 2020.
Kenaikan kekayaan mereka itu terjadi ketika sekitar 30 juta orang Amerika Serikat (AS) mengurus tunjangan pengangguran karena terdampak virus corona dan saat pasar saham AS rebound karena sejumlah negara di dunia melancarkan paket stimulus besar-besaran untuk mendongkrak ekonomi yang lesu. Antara 18 Maret hingga 29 April 2020, indeks S&P 500 melonjak hampir 23 persen.
Lembaga ini menghitung temuan dengan menganalisis data dari indeks miliarder individu Bloomberg dan Forbes. Dari daftar tahunan Forbes mengenai orang-orang terkaya di dunia menunjukkan bahwa kekayaan miliarder di AS sedikit menurun pada tahun itu hingga 18 Maret 2020. Kekayaan para miliarder ini turun menjadi 2,9 triliun dolar AS dari 3,1 triliun dolar AS pada tahun 2019.
Penurunan kekayaan itu terjadi sebagian karena pandemi virus corona, tetapi peringkat harian menunjukkan kekayaan mereka dengan cepat pulih dalam enam minggu berikutnya.
Pendiri dan CEO Amazon, Jeff Bezos yang diakui sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersihnya sebesar 145 miliar dolar AS atau setara Rp 2.156,87 triliun, menikmati peningkatan kekayaannya selama pandemi.
Permintaan untuk ritel online telah meningkat selama lockdown akibat virus corona dan Amazon telah mempekerjakan 75.000 lebih banyak pekerja dari sebelumnya.
Sejak awal tahun, kekayaannya telah meningkat sebesar 32 miliar dolar AS, meskipun jatuh ke 105 miliar dolar AS pada “black Thursday” pada 12 Maret, ketika pasar mengalami penurunan tajam sejak 1987.
Sejak 21 Februari, ketika pasar secara lebih luas mulai tenggelam, harga saham Amazon telah naik sekitar 16 persen berdasarkan apa yang ditutup pada sesi sebelumnya.
MacKenzie Bezos, mantan istri pendiri Amazon, juga menikmati kenaikan kekayaannya lebih dari 10 miliar dolar AS atau setara Rp 148,75 triliun sejak awal tahun hingga 24 April, berkat kepemilikannya atas 4 persen saham di raksasa e-commerce.
Namun, tepat sebelum perceraian pasangan itu diselesaikan tahun lalu, ia menandatangani “Giving Pledge”, berkomitmen untuk memberikan setidaknya setengah dari kekayaannya selama hidupnya atau dalam wasiatnya.
Miliarder lain yang telah mencatat kekayaan mereka tumbuh di tengah pandemi termasuk CEO Tesla Elon Musk. Kekayaan Musk hampir 10 miliar dolar AS sejak 1 Januari 2020.
Pada saat itu, pendiri Zoom, Eric Yuan telah menambahkan 3,5 miliar dolar AS ke kekayaan bersihnya di 7,4 miliar dolar AS, berkat popularitas perangkat lunak konferensi videonya. Mantan CEO Microsoft, Steve Ballmer telah menambahkan lebih dari 4 miliar dolar AS untuk kekayaannya.
Institute fo Policy Studies menyatakan bahwa pada 1990, ada 66 miliarder di AS yang memiliki kekayaan total 118,8 miliar dolar AS. Amerika Serikat sekarang memiliki 630 miliarder, yang kekayaannya mencapai hampir 3,4 triliun dolar AS pada 29 April 2020.
Sementara itu, 400 orang Amerika terkaya, menurut peringkat Forbes, memiliki kekayaan gabungan sebanyak 64 persen rumah tangga Amerika termiskin. (wip)