(IslamToday ID) – Tentara India pada hari Selasa (23/6/2020) mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) untuk menarik diri dari Lembah Galwan dan Pangong Tso. Sumber-sumber militer mengatakan bahwa proses penarikan militer dimulai pada Rabu (24/6/2020) malam.
China memindahkan ribuan tentara, unit artileri, dan kendaraan lapis baja ke daerah baru di Ladakh utara. Untuk menghadapi pasukan China itu, sumber-sumber pemerintah menyatakan telah menempatkan sejumlah pasukan serta helikopter serang dan kendaraan lapis baja.
Sumber tersebut menambahkan selama dua minggu terakhir jumlah tentara PLA telah meningkat di wilayah tersebut, dengan jarak 21 km dari pos Angkatan Darat India di Depsang dan tenggara Daulat Beg Oldie (DBO). Daulat Beg Oldie sangat dekat dengan Karakoram Pass yang memisahkan daerah otonomi Xinjiang, China dari Ladakh.
Sumber juga menegaskan bahwa kendaraan militer berat China dan sekitar 10.000 tentara telah mencapai dataran Depsang. Selain itu, beberapa dari pasukan dan kendaraan ini telah pindah ke tempat yang disebut persimpangan Y, di mana tentara PLA telah mendirikan tenda pada bulan April 2013, yang kemudian dipindahkan setelah mengalami kebuntuan selama tiga minggu.
Segera setelah kebuntuan pada bulan April 2013, Angkatan Udara India mendaratkan pesawat angkut Super-Hercules C-130J di lapangan terbang Daulat Beg Oldie, diaktifkan kembali setelah empat dekade di Ladakh dekat Line of Actual Control (LAC) atau Garis Kontrol Aktual.
India juga membangun pangkalan patroli baru untuk menghentikan upaya militer China mengubah status quo di wilayah tersebut. Demikian seperti dikutip di Sputniknews, Jumat (26/6/2020).
Sementara itu, sumber-sumber itu menambahkan sejauh ini India belum melihat gelagat apapun dari pihak China di Arunachal Pradesh dan Uttarakhand.
Pada hari Rabu, diplomat senior India dan China bertemu melalui konferensi video dan setuju untuk menerapkan pemahaman tentang pelepasan dan peningkatan eskalasi yang dicapai oleh komandan senior pada 6 Juni.
Namun, gambar satelit menunjukkan bahwa pos pengamatan China dihancurkan oleh Angkatan Darat India pada 15 Juni saat terjadi bentrokan hebat di Galwan.
Konflik perbatasan adalah persoalan permanen hubungan India-China karena tidak adanya batas yang jelas di sepanjang 4.057 kilometer perbatasan. Tetapi bentrokan 15 Juni di Lembah Galwan adalah bentrokan pertama yang menyebabkan jatuhnya banyak korban. India mengklaim telah kehilangan 20 tentara, sedangkan China belum mengkonfirmasi jumlah korban di pihaknya. [wip]