(IslamToday ID) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden AS Donald Trump bahas perkembangan Libya yang lelah dilanda perang dan ekonomi yang berantakan via telepon. Demikian disampaikan oleh kata Direktorat Komunikasi Turki, Selasa (14/7/2020).
Erdogan dan Trump sepakat untuk melakukan koordinasi untuk stabilitas permanen di Libya dan mencapai target perdagangan 100 miliar dolar AS. Gedung Putih juga mengkonfirmasi pembicaraan telepon itu.
“Presiden Trump dan Presiden Erdogan membahas masalah perdagangan antara Amerika Serikat dan Turki, serta menggarisbawahi keyakinan kami akan perlunya penyelesaian masalah dengan cara dialog,” kata Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Judd Deere di Twitter.
Libya telah hancur oleh perang saudara sejak penggulingan mendiang penguasa Muammar Gaddafi pada tahun 2011. Pemerintah baru Libya didirikan pada tahun 2015 berdasarkan perjanjian yang dipimpin oleh PBB. Tapi upaya untuk penyelesaian politik jangka panjang gagal karena serangan militer oleh pasukan Khalifa Haftar.
PBB mengakui pemerintah Libya yang dipimpin oleh Perdana Menteri Fayez Al-Sarraj sebagai otoritas sah negara itu. [wip]