(IslamToday ID) – Operasi senyap Badan Intelijen Nasional Israel (Mossad) untuk meruntuhkan kekuatan negara-negara muslim yang selama ini memusuhi Bangsa Yahudi tak cuma terhenti pada Uni Emirat Arab (UEA) saja.
Dikabarkan, Mossad terus bergerak ke beberapa negara muslim dunia untuk melakukan upaya agar berdamai dan menormalisasikan hubungan negara. Bahkan operasi senyap itu langsung dipimpin Direktur Mossad, Yossi Cohen.
Berdasarkan informasi yang dikutip di Alaraby, Jumat (21/8/2020), setelah menuntaskan misinya menyepakati perdamaian dengan UEA, Cohen dan timnya langsung terbang menuju ke negara muslim lainnya.
Cohen disebutkan menuju ke wilayah Teluk Persia, tujuannya adalah masuk ke Bahrain. Bahkan, Cohen dilaporkan telah berbicara melalui sambungan telepon dengan Perdana Menteri Bahrain, Khalifa bin Salman Al Khalifa terkait kesepakatan damai baru beberapa hari lalu.
Di Bahrain sendiri isu perdamaian dengan Israel sudah sangat kencang. Malah telah banyak menuai tentangan. Hanya kemungkinan besar operasi Mossad di Bahrain akan berhasil.
Sinyal keberhasilan Mossad itu terlihat dari dukungan yang pernah disampaikan Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalif kepada Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayed atas perdamaian Abu Dhabi dengan Israel.
Selain Bahrain, dikabarkan ada tiga negara muslim lain yang akan didatangi Mossad untuk berdamai, yaitu Maroko, Oman, dan Sudan.
Isu tentang Maroko akan berdamai dengan Israel malah telah santer tersiar di Tel Aviv. Negara terpanjang di tepi Samudera Atlantik itu dikabarkan juga telah berhubungan dengan Mossad.
Hanya saja dari keempat negara muslim itu, Sudan menjadi yang paling matang untuk berdamai dengan Israel. Sebab, keinginan Sudan untuk berdamai telah diungkapkan langsung oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Menurut Netanyahu, dirinya sudah bertemu dengan Ketua Dewan Kedaulatan Sudan atau Kepala Negara Transisi Sudan Letjen Abdel Fattah Al-Burhan. Dan jenderal itu telah mengambil keputusan untuk berdamai.
“Israel, Sudan, dan seluruh wilayah akan mendapat keuntungan dari perjanjian perdamaian dan bersama-sama dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi semua rakyat di wilayah itu. Kami akan melakukan apapun yang diperlukan untuk mewujudkan visi ini,” tulis Netanyahu.
Jika empat negara muslim itu yakni Bahrain, Maroko, Oman, dan Sudan benar-benar berdamai dengan Israel, maka total tujuh negara muslim yang semakin menjauh dari perjuangan untuk melepaskan Palestina dari penjajahan Israel.
Perlu diketahui, negara muslim pertama yang berdamai dengan Israel adalah Mesir. Kesepakatan damai Negeri Firaun terjadi pada tahun 1979, lalu giliran Yordania pada tahun 1994, dan beberapa hari lalu giliran UEA.
Netanyahu sendiri telah mengakui bahwa keberhasilan Israel menormalkan hubungan dengan UEA adalah berkat operasi senyap yang digelar Direktur Mossad, Yossi Cohen selama bertahun-tahun. [wip]