(IslamToday ID) – Amerika Serikat (AS) menangguhkan beberapa bantuan ke Ethiopia karena kurangnya kemajuan dalam pembicaraan negara itu dengan Mesir dan Sudan terkait proyek bendungan besar yang disengketakan di Sungai Nil.
Keputusan tersebut diambil setelah Departemen Luar Negeri AS menerima saran dari Presiden Donald Trump. Sebuah hal yang tidak biasa dari intervensi langsung Trump pada suatu masalah di Afrika, benua yang belum pernah dia kunjungi sebagai presiden dan jarang disebutkan secara terbuka.
Sengketa bendungan berpusat di dua negara paling padat dan kuat di Afrika, Ethiopia dan Mesir. Banyak pihak khawatir sengketa tersebut dapat menyebabkan konflik militer.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada The Associated Press bahwa keputusan untuk menghentikan sementara beberapa bantuan kepada sekutu keamanan regional utama AS itu sebagai bentuk keprihatinan mereka soal konflik yang terjadi.
“Keputusan untuk menghentikan sementara beberapa bantuan kepada sekutu keamanan regional utama mencerminkan keprihatinan kami tentang keputusan sepihak Ethiopia untuk mulai mengisi bendungan sebelum kesepakatan dan semua tindakan keamanan bendungan yang diperlukan diterapkan. Keputusan itu diambil oleh Menteri Luar Negeri Mike Pompeo berdasarkan arahan dari presiden,” kata juru bicara itu seperti dikutip di AFP, Kamis (3/9/2020).
Tidak jelas berapa juta dolar bantuan yang terpengaruh, atau untuk berapa lama penangguhan itu berlaku. “AS sebelumnya dan berulang kali menyatakan keprihatinannya bahwa memulai pengisian bendungan GERD sebelum semua tindakan keamanan yang diperlukan diterapkan, menciptakan risiko serius bagi populasi negara-negara hilir,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri.
“Selain itu, mengisi bendungan selama negosiasi sedang berlangsung merusak kepercayaan pihak lain dalam negosiasi,” lanjutnya.
Juru bicara itu juga mengatakan AS semakin prihatin dengan kurangnya kemajuan dalam negosiasi perjanjian trilateral tentang pengisian dan pengoperasian bendungan. Tetapi AS terus bekerja dengan ketiga negara terkait masalah tersebut.
Minggu ini Ethiopia menyatakan meminta klarifikasi AS setelah laporan media mengatakan Pompeo telah menyetujui pemotongan hingga 130 juta dolar AS bantuan karena sengketa bendungan. Laporan yang dimuat oleh Foreign Policy pekan lalu itu menyebabkan kegemparan di antara beberapa kawasan di Ethiopia yang melihat bendungan tersebut sebagai sumber kebanggaan nasional.
Belum ada komentar langsung dari pemerintah Ethiopia mengenai penangguhan bantuan tersebut. Duta Besar Ethiopia untuk AS, Fitsum Arega, minggu ini menulis di akun Twitter-nya bahwa negaranya bertekad untuk menyelesaikan bendungan. “Kami akan menarik Ethiopia keluar dari kegelapan,” tulisnya.
Bendungan pembangkit listrik tenaga air terbesar di Afrika itu telah menyebabkan ketegangan parah dengan Mesir, yang menyebutnya sebagai ancaman eksistensial dan kekhawatiran bahwa hal itu akan mengurangi bagian negara itu dari perairan Nil.
Ethiopia menyatakan bendungan senilai 4,6 miliar dolar AS itu akan menjadi mesin pembangunan yang akan mengentaskan jutaan orang dari kemiskinan.
Pembicaraan bertahun-tahun di antara negara-negara itu gagal mencapai kesepakatan. Masalah utama yang tersisa termasuk bagaimana menangani pelepasan air dari bendungan selama kekeringan bertahun-tahun dan bagaimana menyelesaikan perselisihan di masa depan. [wip]