(IslamToday ID) – Organisasi Pemantau Kejahatan Libya merilisi bahwa 30 aktivis telah ditangkap di Kota Al-Marj sejak 12 September, menyusul gelombang demonstrasi yang melanda wilayah itu.
Organisasi tersebut menyatakan pada hari Senin (14/9/2020) pasukan keamanan menangkap aktivis Monem Mohamed Al-Nazuri, yang berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut.
Menurut data awal seperti dikutip di MEMO, Kamis (17/9/2020), jumlah aktivis yang ditangkap sudah mencapai 30 orang. Namun, organisasi tersebut masih mendokumentasikan penangkapan tersebut.
Organisasi tersebut juga meminta Kementerian Dalam Negeri dari pemerintah sementara, yang berafiliasi dengan Parlemen Tobruk, untuk mengakhiri penangkapan sewenang-wenang dan segera membebaskan para demonstran. Mereka juga harus bertanggung jawab atas keselamatan para aktivis yang ditangkap itu.
Kamis lalu, Kota Benghazi dan Al-Marj menjadi sasaran demonstrasi di mana para demonstran menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap pelayanan yang buruk, standar hidup yang rendah, dan pemadaman listrik.
Video yang beredar di media sosial dan dipublikasikan oleh media lokal menunjukkan ratusan demonstran di Benghazi memblokir jalan dan membakar ban. Banyak dari para demonstran itu berbagi rekaman video tentang diri mereka yang membakar foto-foto Khalifa Haftar. [wip]