(IslamToday ID) – Dalam menghadapi Turki terkait sengketa di Laut Mediterania Timur, Yunani tidak hanya mendapat dukungan dari Perancis, Italia, dan sejumlah negara Eropa. Terungkap, negeri para dewa itu juga didukung oleh Israel.
Mengutip data dari BulgarianMilitary.com, Israel disebut ikut membantu Angkatan Bersenjata Hellenic Yunani menyiapkan perang melawan militer Turki. Israel disebut ikut menyuplai senjata baru untuk sejumlah kendaraan tempur militer Yunani.
Dalam laporan itu dinyatakan Kementerian Pertahanan Yunani tengah melakukan negosiasi kerja sama dengan perusahaan senjata Israel, Elbit Systems Ltd. Langkah ini diambil Kementerian Pertahanan Yunani untuk memodernisasi persenjataan kendaraan tempur Angkatan Udara Hellenic.
Jumlah transaksinya belum diketahui pasti. Akan tetapi, pemerintah Yunani dipercaya menggelontorkan dana beberapa puluh Euro untuk meningkatkan kemampuan persenjataan kendaraan tempur udaranya.
Kabarnya, tiga kendaraan tempur udara jadi fokus kerja sama Israel dan Yunani. Kedua kendaraan tempur itu adalah helikopter Apache, yang nantinya akan dipasang rudal Spike NLOS, unit peluru kendali buatan Israel generasi keempat. Rudal Spike NLOS adalah rudal anti-tank yang bisa menjangkau jarak hingga 25 kilometer.
Selain itu, dua jet tempur Dassault Mirage-2000 buatan Perancis dan F-16 Fighting Falcon produksi Amerika Serikat (AS), juga tak luput dari peningkatan kualitas sistem senjata.
Kedua jenis pesawat tempur yang digunakan militer Yunani ini nantinya akan dilengkapi dengan avionik modern. Kemudian, Israel juga akan membuat helm khusus pilot dengan teknologi tinggi.
Menurut beberapa pakar angkatan udara Yunani, langkah kerja sama dengan Israel untuk memodernisasi persenjataan kendaraan tempur udara memiliki satu tujuan. Yakni menyetarakan kekuatan tempur udara Yunani, yang saat ini kalah hebat dari Angkatan Udara Turki (THK).
Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali memberikan pernyataan tegas terhadap Yunani, yang dianggap telah melakukan pelanggaran kedaulatan Turki. Presiden Turki ke-12 itu kembali menantang Yunani untuk menyelesaikan konflik sengketa wilayah di Laut Mediterania Timur.
Erdogan kembali menegaskan wilayah perairan Turki adalah yang terbesar di Laut Mediterania dan dengan segala cara akan mempertahankan wilayahnya. Jika Yunani terus melakukan tindakan provokatif, maka Erdogan mengancam akan melancarkan serangan militer terhadap Yunani.
“Kami membela hak-hak negara kami yang sah dan Republik Siprus Turki di Mediterania Timur. Kami tidak akan mengizinkan siapapun untuk membatasi negara kami, yang memiliki garis pantai terbesar di (Laut) Mediterania,” ujar Erdogan seperti dikutip dari Orthodox Times.
“Yunani provokatif dan berperilaku kekanak-kanakan, sementara politisinya kurang bermartabat terhadap hak-hak kami. Terlepas dari perilaku kekanak-kanakan Yunani, kami akan selalu benar. Kami akan selalu bertindak dengan itikad baik. Tetapi jika mereka menguji kesabaran kami, mereka akan mendapatkan jawaban yang pantas mereka terima,” katanya.
Yunani mengklaim tindakan Turki mengerahkan kapal penelitian Oruc Reis untuk melakukan eksplorasi minyak dan gas di Laut Aegea, melanggar kedaulatannya. [wip]