(IslamToday ID) – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan melakukan dialog via telepon dengan Presiden Kanada, Justin Trudeau seputar situasi terkini di Azerbaijan. Demikian seperti dilaporkan oleh Direktorat Komunikasi Kepresidenan Turki, Sabtu (17/10/2020).
Dalam pembicaraan via telepon tersebut, kedua pemimpin juga berbicara tentang hubungan bilateral kedua negara, langkah-langkah untuk meningkatkan volume perdagangan bilateral dan mengatasi masalah terkait kerja sama di industri pertahanan antara keduanya.
Erdogan menyatakan bahwa penangguhan ekspor militer tertentu bertentangan dengan semangat aliansi.
Kanada baru-baru ini menangguhkan izin ekspor militer ke Turki atas bentrokan yang sedang berlangsung antara Azerbaijan dan Armenia. Sebuah keputusan yang sebelumnya dikecam oleh Ankara sebagai standar ganda, mengingat Ottawa terus mengirimkan senjata ke negara-negara yang secara militer terlibat dalam konflik di Yaman, meskipun itu dikritik oleh PBB.
Presiden Turki menekankan bahwa sumber utama dari masalah Nagorno-Karabakh adalah pendudukan wilayah oleh Armenia.
Hubungan antara Yerevan dan Baku tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional. Bentrokan baru-baru ini pertama kali meletus pada 27 September 2020 lalu, tetapi seruan internasional untuk menghentikan pertempuran tidak terjawab hingga sekarang.
Armenia melanjutkan serangannya terhadap warga sipil dan pasukan yang dimobilisasi oleh Baku, yang telah mengakui kedaulatan atas wilayah yang diduduki.
Armenia telah menduduki sekitar 21 persen wilayah Azerbaijan selama tiga dekade terakhir yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB). Turki dalam hal ini telah mendesak Yerevan untuk menarik pasukan pendudukannya tanpa syarat. [wip]