(IslamToday ID) – Menteri Pertahanan Iran, Mohammad Amir Khatami mengatakan Teheran berencana untuk menjual lebih banyak produk militer atau senjata daripada membeli pasca dicabutnya embargo.
“Sejak tahun lalu, banyak negara yang menghubungi kami, dan kami juga telah melakukan serangkaian negosiasi dengan sejumlah negara. Tentu kami akan menjual lebih banyak (senjata) dari yang kami beli,” kata Khatami melalui saluran TV IRINN, Senin (19/10/2020), seperti dikutip dari Al Jazeera.
Ia juga mencatat prestasi Iran di bidang militer, meskipun negara itu tengah menghadapi sanksi. Menurutnya, musuh mengakui bahwa Iran memiliki kemampuan rudal dan juga salah satu dari lima pemimpin dunia dalam pembuatan drone.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan bahwa Washington siap untuk mengenakan sanksi kepada individu atau entitas manapun yang berkontribusi pada pasokan atau penjualan senjata dengan Iran.
Sehari sebelumnya, Iran menyatakan bahwa embargo senjata oleh Dewan Keamanan PBB terhadap Teheran tidak lagi berlaku.
Pada 2015, Iran menandatangani JCPOA dengan China, Perancis, Jerman, Rusia, Inggris, Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Uni Eropa. Sehingga itu mengharuskan Iran untuk mengurangi program nuklir dan menurunkan cadangan uraniumnya dengan imbalan keringanan sanksi, termasuk mencabut embargo senjata lima tahun setelah kesepakatan itu.
Pada tahun 2018, AS menarik diri dari JCPOA dan menerapkan kebijakan keras terhadap Teheran.
Awal tahun ini, AS mencoba berkampanye untuk pemulihan sanksi internasional terhadap Iran, khususnya perpanjangan embargo senjata, tetapi semua rancangan itu akhirnya ditolak. [wip]