(IslamToday ID) – Direktur Badan Intelijen Israel (Mossad) Yossi Cohen menyatakan pengumuman normalisasi antara Israel dan Arab Saudi kemungkinan akan dilakukan pasca pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) November mendatang.
Menurutnya, normalisasi itu akan dipersembahkan oleh Riyadh sebagai “hadiah” kepada pemenang Pilpres tersebut, baik Donald Trump atau pun Joe Biden.
“Mereka sepertinya menunggu Pilpres AS untuk memberikan ‘hadiah’ kepada presiden terpilih,” ungkap Cohen kepada N12 seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Ahad (25/10/2020).
Kesepakatan normalisasi juga dilaporkan akan menyertakan kesepakatan jual beli senjata antara AS dan Saudi. Menurut Cohen, hubungan normalisasi Israel-Saudi sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat kedua negara.
Menurut jajak pendapat baru-baru ini oleh Zogby Research Services, hampir 80 persen warga Saudi mendukung normalisasi hubungan dengan Israel dalam lima tahun ke depan.
Jajak pendapat lain yang diterbitkan oleh Mitvim, Institut Kebijakan Luar Negeri Israel, menyatakan Saudi adalah negara yang paling ingin dinormalisasi oleh sebagian besar warga Israel.
N12 juga melaporkan pembicaraan normalisasi yang dimediasi AS juga bakal terjadi antara Oman dengan Israel. Mengutip sumber-sumber Israel, Oman adalah negara berikutnya yang paling mungkin untuk menormalkan hubungan dengan negara Yahudi tersebut.
Namun, Oman diyakini akan mengambil pendekatan yang berbeda dan lebih hati-hati serta tidak menandatangani kesepakatan apapun sampai Pilpres AS usai.
Israel sedang merintis gelombang hubungan penuh dengan negara-negara di dunia Arab, setelah sebelumnya Sudan dinyatakan bakal mengikuti jejak normalisasi Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain. [wip]