(IslamToday ID) – Meningkatnya pertempuran di Ethiopia mendorong ribuan orang cari perlindungan di negara tetangga, Sudan. Akibat meningkatnya pertempuran tersebut, Angkatan Udara Ethiopia kemudian melakukan pengeboman gudang senjata dan depot bahan bakar di wilayah utara Tigray.
Pemboman ini terjadi setelah 17 perwira ditangkap karena pengkhianatan dan membantu sebuah kelompok bersenjata di wilayah Tigrey Utara, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).
Mengutip dari TRTWorld, Kamis (12/11/2020), Komandan Angkatan Udara Mayjen Yilma Merdassa mengatakan jet tempur telah mengebom gudang senjata dan depot bahan bakar, serta daerah lain yang telah direncanakan oleh junta TPLF untuk dikuasai. Demikian menurut Fana Broadcast Corporate (FBC) yang berafiliasi dengan negara.
Sementara itu, Alsir Khaled, Kepala Badan Pengungsi Sudan di kota perbatasan timur Kassala, mengatakan 11.000 warga Ethiopia telah melarikan diri ke Sudan pekan ini. Kemungkinan jumlah ini akan terus bertambah.
“Kemungkinan akan meningkat tajam,” kata badan pengungsi PBB UNHCR. Untuk mengatasinya, pihaknya telah mendesak negara-negara tetangga untuk tetap membuka perbatasan mereka.
Badan tersebut menyatakan sangat prihatin terhadap lebih dari 96.000 warga Eritrea yang tinggal di empat kamp pengungsi di Tigray, serta pekerja kemanusiaan.
“Jalan-jalan diblokir dan listrik, telepon, dan internet terputus, membuat komunikasi hampir tidak mungkin. Ada kekurangan bahan bakar dan layanan perbankan terhenti yang mengakibatkan kekurangan uang tunai,” kata UNHCR lagi. [wip]