(IslamToday ID) – Sebanyak 276 pesawat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China telah memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan sejak awal tahun, dengan total mencapai 87 serangan mendadak terhitung sejak 16 September. Wakil Kepala Staf Pertahanan Taiwan juga mencatat telah terjadi intrusi pesawat tak berawak di ADIZ barat daya Taiwan.
Untuk meminimalisir serangan PLA, sehari setelah pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) mengumumkan keputusannya untuk menjual drone MQ-9B (Sea Guardian) ke Taiwan. Nantinya ketika diakuisisi, drone MQ-9B tidak hanya akan menguntungkan bagi Taiwan tetapi juga AS, karena dapat menyeimbangkan dan membantu memperbaiki ketidakseimbangan militer antara kedua negara.
Mengutip dari The Diplomat, Jumat (13/11/2020), gangguan PLA di ADIZ Taiwan yang terjadi sejak September telah lebih dari 30 persen sepanjang tahun. Sepertiga dari gangguan ini dilakukan oleh pesawat Y-8Q / KQ-200. Dari serangan yang dilakukan PLA terbukti jika mereka memanfaatkan jalur bawah air dari Laut China Selatan ke Selat Taiwan melalui sisi selatan Taiwan Shoal.
Selain itu, pesawat PLA yang ditugaskan sebagai intelijen dan telah bermunculan satu demi satu di ADIZ barat daya. Sebagian besar pesawat tempur elektronik ini mencari informasi yang relevan tentang prosedur, kuantitas, dan waktu reaksi angkatan laut dan udara Taiwan.
Disinyalir pesawat PLA yang sering memasuki sudut barat daya ADIZ Taiwan kemungkinan akan melakukan latihan tempur dengan kendaraan pemantau angkatan laut dan udara Taiwan. Namun sebenarnya itu dilakukan untuk memantau aktivitas penerbangan dan laut nasional Taiwan, sehingga PLA dapat mengidentifikasi misi berbagai kendaraan Taiwan yang bepergian ke dan dari daerah ini.
Di sisi lain, banyak yang khawatir bahwa sengketa Laut China Selatan antara China dengan banyak anggota ASEAN akan menyebabkannya mendeklarasikan ADIZ Laut China Selatan. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh tindakan China yang menyimpang dari Kepulauan Paracel (Distrik Xisha) dan Kepulauan Spratly (Distrik Nansha), bisa jadi China akan segera menetapkan kode etik di Laut China Selatan, dan sebagai gantinya fokus pada Taiwan dengan mendirikan ADIZ di sana terlebih dahulu.
Gejolak setelah Pilpres AS mungkin memang membuka peluang bagi China untuk mengambil sikap yang jauh lebih agresif terhadap Taiwan. Namun dilihat dari tindakan PLA di dekat sudut tenggara Taiwan ADIZ dan Kepulauan Pratas, sepertinya daerah ini akan segera dinyatakan sebagai ADIZ. [wip]