ISLAMTODAY ID—Sebuah keluarga Pakistan-Kanada baru-baru ini menjadi korban kejahatan kebencian lainnya terhadap Muslim di Kanada.
Untuk diketahui, Lima anggota keluarga Muslim menjadi target terbaru serangan anti-Islam di Kanada. Kejahatan kebencian merenggut nyawa empat anggota keluarga dan menyebabkan seorang anak kritis.
Penyerang Kanada berusia 20 tahun, Nathaniel Veltman, menabrak keluarga tersebut dengan truk pick-upnya di London, Ontario pada hari Senin (7/6).
Pihak berwenang Kanada mendefinisikan insiden itu sebagai “tindakan Islamofobia yang mengerikan.”
Diketahui, Kanada terkenal sebagai salah satu negara paling liberal di bawah Perdana Menteri Justin Trudeau, seperti dilansir dari TRTWorld, Selasa (8/6).
Namun, kejahatan kebencian anti-Islam terus menjadi ancaman bagi perdamaian komunal dan kehidupan Muslim di negara Amerika Utara.
Otoritas hukum Kanada, seperti kebanyakan negara Barat, tidak mendefinisikan serangan anti-Islam sebagai tindakan teroris meskipun mereka menyebut insiden oleh kelompok bersenjata radikal seperti Daesh dan Al Qaeda sebagai tindakan teror.
Berikut adalah daftar singkat dari beberapa serangan anti-Islam masa lalu di Kanada:
Serangan Masjid Kota Quebec
Pada akhir Januari 2017, Alexandre Bissonnette, seorang mahasiswa berusia 27 tahun dan mantan Kadet Angkatan Darat Kerajaan Kanada, menyerang Pusat Kebudayaan Islam Kota Quebec dan menewaskan enam jemaah, serta melukai lima lainnya.
Bissonnette memiliki pandangan yang sama dengan penembak masjid Christchurch Selandia Baru, Brenton Tarrant, seorang warga negara Australia, yang memiliki pandangan politik supremasi sayap kanan dan kulit putih.
Penyerang Kanada itu juga penggemar mantan Presiden Trump dan pemimpin sayap kanan Prancis Marine Le Pen.
Penyerang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Sementara para pemimpin Kanada seperti Trudeau menyebut serangan itu sebagai tindakan teror, Bissonnette tidak didakwa berdasarkan klausul terorisme KUHP negara itu.
Serangan Kota Quebec telah menyebabkan perdebatan publik yang meluas di Kanada tentang mengapa serangan Islamofobia yang dimotivasi oleh pandangan politik sayap kanan meningkat di seluruh negeri.
Sementara itu, pada tahun 2017, kejahatan rasial meningkat secara signifikan di Kanada dibandingkan tahun sebelumnya.
Tetapi dengan peningkatan 207 persen dalam kejahatan kebencian terhadap Muslim, serangan anti-Islam jauh lebih tinggi daripada serangan terhadap kelompok sosial lainnya.
Bahkan setelah penembakan Masjid Kota Quebec, yang secara luas dikutuk oleh para pemimpin negara itu, serangan terhadap Muslim “memuncak”, menurut laporan Islamofobia.
Serangan Di Masjid Lain
Masjid di Kanada telah menjadi target serangan anti-Islam selama dekade terakhir.
Masjid terus-menerus diancam oleh kelompok kebencian sejak tahun 2013.
Pada tahun 2015, satu-satunya masjid di Peterborough, Ontario, dibakar oleh kelompok pembenci. Setahun sebelum perusakan itu, serangan anti-Islam lainnya, yang dicegah oleh polisi, menargetkan sebuah masjid di Montreal.
Pada tahun 2014, polisi Montreal menemukan paket mencurigakan di depan masjid lain. Paket itu dinetralkan oleh polisi.
Serangan Terhadap Wanita Berhijab
Di Kanada, banyak wanita Muslim telah lama menjadi sasaran kelompok kebencian. Beberapa dari serangan itu tampaknya meningkat setelah Quebec mempertimbangkan RUU yang mengusulkan larangan mengenakan simbol agama termasuk jilbab di ruang publik pada tahun 2013.
RUU itu gagal menjadi undang-undang.
Pada tahun 2013, sejumlah wanita Muslim berhijab diserang di Quebec dengan melepaskan jilbab mereka secara paksa.
Sejak itu, wanita berhijab termasuk satu wanita hamil menjadi sasaran penyerang rasis.
Meskipun serangan terus berlanjut, pada tahun 2019, perdana menteri Quebec François Legault mengklaim bahwa “tidak ada Islamofobia di Quebec”. Setelah reaksi politik, dia menarik kembali dari komentarnya.
Media Kanada
Media Kanada telah memicu sentimen anti-Muslim, memperburuk masalah terkait Islamofobia di negara itu, menurut para ahli.
“Islamofobia adalah akibat langsung dari retorika anti-Muslim yang disampaikan di media”, ujar pernyataan tahun 2019 oleh Aliansi Muslim Kanada, merujuk pada organisasi pers negara tersebut.
“Kami mengimbau pemerintah Kanada, Quebec, dan kota untuk menentang jenis ujaran kebencian ini. Kata-kata itu penting,” tambah pernyataan itu.
(Resa/TRTWorld)