ISLAMTODAY ID–Menteri Lingkungan Prancis menyatakan pada hari Selasa (15/6) bahwa Paris akan terus menggunakan energi nuklir meskipun ada kekhawatiran atas penumpukan gas di reaktor bersama milik Prancis-Cina di Taishan.
Menteri Lingkungan Barbara Pompili, dalam sebuah wawancara dengan France Inter Radio, mengatakan bahwa Prancis “akan menggunakan tenaga nuklir untuk tahun-tahun mendatang” meskipun ada ketakutan.
Dia mencatat bahwa apa yang terjadi di Taishan, provinsi Guangdong bukanlah anomali dan telah terjadi di banyak reaktor lain, serta reaktor Prancis, seperti dilansir dari RT, Selasa (15/6).
Dalam upaya untuk menenangkan ketakutan atas keselamatan pabrik Taishan, Pompili mengatakan bahwa setelah insiden di Fukushima dan Chernobyl, protokol keselamatan sangat ditingkatkan untuk mencegah tragedi lebih lanjut.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa meningkatkan langkah-langkah keselamatan adalah keputusan yang harus diambil oleh otoritas China, bukan pemerintah Prancis.
Menurut Asosiasi Nuklir Dunia, tenaga nuklir bertanggung jawab hingga 70% dari listrik Prancis.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Taishan adalah perusahaan patungan antara EDF Prancis dan China General Nuclear Power Group.
Pada hari Senin(14/6), EDF diberitahu tentang penumpukan gas mulia tertentu di reaktor no.1 dari ‘Reaktor Daya Evolusioner’ yang unik.
Terlepas dari masalah keamanan rekan-rekan Prancis mereka, China General Nuclear Power Group menegaskan bahwa pembangkit tersebut berfungsi sesuai dengan dokumen izin usaha dan prosedur teknis.
Sebelumnya pada hari Selasa (15/6), mitra China mengatakan tingkat radiasi normal.
Namun, Framatome, perancang reaktor Prancis, sebelumnya telah memperingatkan akan adanya “ancaman radiologi yang akan segera terjadi” setelah penumpukan gas.
Pertama kali diluncurkan pada tahun 2018, Pembangkit Listrik Evolusi telah dipuji karena lebih aman, lebih efisien, dan tidak terlalu boros daripada usaha nuklir yang lebih tua.
(Resa/RT/France Inter Radio)