ISLAMTODAY ID-Taliban mengatakan kepada media Rusia pada hari Jumat (16/7) bahwa mereka sekarang mengendalikan sekitar 90% perbatasan Afghanistan dengan negara-negara tetangga karena perjuangannya untuk menguasai pasukan nasional Afghanistan yang dilatih AS terus berlanjut.
Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid membuat klaim ke Sputnik, dengan mengatakan “Perbatasan Afghanistan dengan Tajikistan, Uzbekistan, Turkmenistan, Iran – sekitar 90% dari perbatasan berada di bawah kendali kami … Perbatasan dengan Turkmenistan dan perbatasan dengan Iran sepenuhnya di bawah kendali kami Perbatasan Pakistan (dengan pengecualian beberapa bagian kecil) juga berada di bawah kendali kami.”
Setidaknya ada beberapa konfirmasi bahwa sebagian klaim itu benar, mengingat video baru-baru ini keluar dari wilayah perbatasan Pakistan bersama Reuters melaporkan bahwa beberapa penyeberangan utama telah direbut oleh kelompok Islam.
Sementara itu, awal bulan ini pemerintah Tajikistan yang khawatir memanggil 20.000 pasukan cadangan untuk melindungi perbatasan dari serangan Taliban.
Lebih lanjut, minggu ini ketua Kepala Gabungan AS Jenderal Mark Milley mengakui bahwa Taliban sekarang memiliki “momentum strategis” saat Pentagon memasuki hari-hari terakhirnya dalam proses penarikan pasukan sebelum batas waktu pada 31 Agustus.
Jenderal teratas memperkirakan Taliban sekarang mengendalikan 50% dari negara geografis, meskipun ini tidak selalu mewakili pusat populasi yang padat.
Sebaliknya, Taliban mengatakan bulan ini mereka memiliki 85% wilayah.
The Daily Mail merangkum komentar Milley pada hari Rabu (21/7) di Pentagon:
Milley mengatakan Taliban sekarang menguasai 212 atau 213 dari 419 pusat distrik di negara itu – bulan lalu jumlahnya 81.
“Sejumlah besar wilayah telah direbut selama enam, delapan, 10 bulan oleh Taliban, sehingga momentum tampaknya – momentum strategis tampaknya – dengan Taliban,” ujarnya, seperti dilansir dari ZeroHedge, Kamis (22/7).
Dia menambahkan bahwa strategi Taliban tampaknya adalah untuk mengisolasi pusat populasi, seperti Kabul.
Jadi strategi Taliban kemungkinan akan terus maju secara metodis di sekitar pusat-pusat kota besar, menunggu saat untuk menyerang kota-kota besar seperti Kabul setelah keberangkatan pasukan Amerika yang terakhir.
Namun AS mempertahankan pasukan keamanan sebesar 650 atau lebih untuk melindungi kompleks kedutaan besarnya di Kabul.
Namun, masih diperdebatkan sejauh mana AS akan merespons dalam kapasitas ‘kontra-teror’ setelah misi dan pendudukan resmi selesai dianggap berakhir (batas waktu akhir simbolis Biden adalah 11 September).
(Resa/ZeroHedge/The Daily Mail/Sputnik)