ISLAMTODAY ID- Artikel dengan judul Taliban Warns Of Retaliation As US Is Continuing Airstrikes In Afghanistan ini ditulis oleh Dave DeCamp melalui AntiWar.com.
AS meluncurkan beberapa serangan udara di Afghanistan terhadap Taliban minggu ini, ungkap Pentagon pada hari Kamis (22/7).
Serangan udara itu dilakukan untuk mendukung pemerintah Afghanistan, yang telah kehilangan kekuatan signifikan dari Taliban sejak AS mulai menarik pasukan kembali pada Mei.
“Dalam beberapa hari terakhir kami telah bertindak, melalui serangan udara, untuk mendukung ANDSF [Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan],” ujar juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan, seperti dilansir dari ZeroHedge, Jumat (23/7).
Dia ditanya tentang dugaan serangan udara di Kandahar, tetapi menjawab, “Saya tidak akan membahas detail teknis serangan itu.”
Sejak kesepakatan damai AS-Taliban ditandatangani pada Februari 2020, serangan udara AS terhadap Taliban telah menurun, tetapi itu memang terjadi.
AS biasanya membingkai serangan udara sebagai dilakukan dalam “pertahanan” pemerintah Afghanistan.
Sementara itu, Taliban telah menahan diri untuk tidak menyerang AS atau pasukan asing lainnya sejak perjanjian itu ditandatangani.
Serangan udara minggu ini menandai yang pertama yang diakui AS sejak Jenderal Scott Miller, mantan komandan tertinggi AS di Afghanistan, menyerahkan wewenangnya kepada Jenderal Frank McKenzie, kepala Komando Pusat AS.
Langkah tersebut juga merupakan tanda bahwa AS akan terus membom Afghanistan hingga setidaknya 31 Agustus, ketika Presiden Biden mengatakan penarikan akan selesai.
Serangan udara AS di Afghanistan sekarang diluncurkan dari luar negeri, yang oleh Pentagon disebut sebagai “kemampuan melampaui cakrawala”.
AS akan mempertahankan kemampuan ini setelah penarikan, sehingga ada kemungkinan AS akan terus membom Afghanistan setelah September.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengutuk serangan udara baru sebagai pelanggaran perjanjian Doha sebelumnya.
Dia bersumpah ada “konsekuensi” setelah beberapa pejuang Taliban tewas:
“Kami mengkonfirmasi serangan udara ini dan kami mengutuk ini dalam istilah yang paling keras, ini adalah serangan yang jelas dan pelanggaran terhadap kesepakatan Doha karena mereka tidak dapat melakukan operasi setelah Mei,” ungkapnya.
Pernyataan tersebut merujuk pada kesepakatan antara Amerika Serikat dan Taliban, serta membuka jalan bagi penarikan pasukan AS.
“Jika mereka melakukan operasi apa pun maka mereka akan bertanggung jawab atas konsekuensinya.”
AS juga memiliki rencana untuk meninggalkan sekitar 600 tentara di negara yang akan berada di Kabul untuk menjaga kedutaan dan bandara internasional.
(Resa/ZeroHedge)