ISLAMTODAY ID-Artikel yang ditulis oleh Dave DeCamp melalui AntiWar.com ini berjudul “CIA Chief Says Taliban In “Strongest Military Position Since 2001”“.
Sejak AS mulai menarik pasukan dari Afghanistan pada awal Mei, Taliban telah membuat keuntungan yang signifikan terhadap pemerintah yang didukung AS.
Dalam sebuah wawancara yang ditayangkan Jumat (23/7), Direktur CIA William Burns mengatakan dia yakin Taliban berada dalam posisi militer terbaik yang pernah mereka miliki sejak perang dimulai pada 2001.
“Taliban membuat kemajuan militer yang signifikan; mereka mungkin berada dalam posisi militer terkuat sejak 2001,” ujar Burns kepada NPR, seperti dilansir dari ZeroHedge, Ahad (25/7).
Mendemonstrasikan keberhasilan Taliban di medan perang, Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley mengatakan pada hari Rabu (21/7) bahwa kelompok tersebut saat ini mengendalikan 200 dari 419 pusat distrik di Afghanistan.
Bulan lalu, dia mengatakan Taliban hanya menguasai 81 pusat distrik.
Burns meyakinkan bahwa AS akan terus mendukung militer Afghanistan setelah penarikan dan mengatakan CIA akan tetap terlibat di negara itu.
“Jadi pemerintah AS, seperti yang telah dijelaskan oleh presiden – dan CIA akan berperan dalam hal ini – akan terus mendukung pemerintah Afghanistan dengan segala cara yang kami bisa. Dan untuk CIA, kami akan fokus secara tajam di luar penarikan militer AS dan melanjutkan tantangan terorisme,” ujarnya.
Baik CIA dan Pentagon telah berharap untuk membangun pangkalan baru di negara-negara tetangga, seperti Pakistan.
Namun, tidak ada tetangga Afghanistan yang ingin menjadi tuan rumah bagi pasukan AS, dan militer harus puas meluncurkan serangan udara dari kawasan Teluk.
Bagi CIA, kehadirannya di Afghanistan akan lebih terselubung daripada militer.
AS berencana untuk meninggalkan sekitar 600 tentara di negara yang terbagi antara kedutaan besarnya di Kabul dan bandara internasional, juga terletak di ibukota Afghanistan.
Untuk diketahui, Kedutaan Besar AS adalah fasilitas seluas 36 hektar yang dapat menampung ribuan orang, dengan banyak ruang untuk operasi CIA.
Burns bersikeras bahwa CIA akan “masih dapat melakukan banyak hal” di Afghanistan setelah 31 Agustus, tanggal yang menurut Presiden Biden akan selesai.
Kegiatan CIA di Afghanistan salah satunya mendukung kelompok paramiliter.
Baru-baru ini diungkapkan oleh Intercept bahwa CIA mendukung regu kematian di Afghanistan yang membantai puluhan warga sipil, termasuk anak-anak, antara tahun 2018 dan tahun 2019.
Burns sangat menyukai operasi CIA di negara itu.
“Orang-orang harus bangga dengan peran yang dimainkan CIA” di Afghanistan,ujarnya.
(Resa/ZeroHedge/NPR)