ISLAMTODAY ID-Teheran membantah terlibat dalam serangan terhadap kapal tanker minyak Mercer Street di Laut Arab pada hari Kamis (29/7).
Lebih lanjut, Taheran mengutuk tuduhan yang diluncurkan oleh pemerintah Israel setelah serangan itu.
Semenatra itu, Tel Aviv dilaporkan telah menerima “lampu hijau” dari Washington dan London untuk melakukan “tanggapan” terhadap Iran atas serangan Kamis (29/7) terhadap Mercer Street, sebuah kapal tanker minyak, dalam sebuah insiden yang dikaitkan oleh ketiga negara itu dengan republik Islam, media Israel Kan melaporkan pada hari Ahad (1/8).
Menurut laporan itu, para pejabat Israel saat ini sedang mendiskusikan bagaimana dan kapan harus menanggapi, dengan kemungkinan yang timbul bahwa pelabuhan Iran atau kapal militer dapat menjadi sasaran.
Israel juga berencana untuk berbagi intelijen tambahan dengan negara-negara lain di kawasan itu untuk “membawa kecaman” terhadap Iran.
Bagaiamanapun, perlu dicatat bahwa Tel Aviv percaya kematian dua pelaut dalam serangan itu tidak disengaja.
Pemerintah Israel sebelumnya menuduh bahwa mereka memiliki bukti keterlibatan Iran dalam serangan itu.
Tel Aviv telah mengumpulkan dukungan dari Amerika Serikat dan Inggris, dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bersumpah akan memberikan “tanggapan yang tepat”. Menurut Menteri Luar Negeri, Iran diduga menggunakan “UAV peledak satu arah” dalam serangan itu.
Teheran menolak klaim bahwa itu terkait dengan insiden Mercer Street, dan mengutuk tuduhan itu.
“[Israel] telah menciptakan ketidakamanan, teror, dan kekerasan … tuduhan tentang keterlibatan Iran ini dikutuk oleh Teheran”,ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh pada hari Ahad, seperti dilansir dari Sputniknews, Ahad (1/8).
Untuk diketahui, Mercer Street adalah sebuah kapal tanker pengangkut minyak berbendera Liberia yang dioperasikan oleh perusahaan Zodiac Maritime yang berbasis di London dan dilaporkan dimiliki oleh seorang miliarder Israel.
Kapal tanker tersebut mengalami ledakan pada hari Kamis (29/7) saat berlayar melalui Laut Arab.
Serangan itu merenggut nyawa seorang penjaga keamanan Inggris dan seorang anggota kru Rumania.
(Resa/Sputninews)