ISLAMTODAY ID-Pengumuman yang muncul sesaat sebelum kunjungan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken, dibuat sebagai bagian dari tindakan keras terhadap konsumsi dan perdagangan narkoba di antara kejahatan lainnya.
Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengumumkan keadaan darurat Senin (18/10) di tengah meningkatnya kejahatan kekerasan dan kerusuhan penjara yang mematikan.
Hal itu mendorong mobilisasi polisi dan militer ke jalan-jalan.
“Mulai segera, TNI dan Polri akan turun ke jalan dengan kekerasan karena kami menetapkan keadaan darurat di seluruh wilayah nasional,” ujar Lasso dalam siaran nasional, Senin (18/10)
“Di jalan-jalan Ekuador, hanya ada satu musuh: perdagangan narkoba,” ungkap pemimpin sayap kanan itu, seperti dilansir dari Sputniknews, Rabu (20/10).
Dia menambahkan bahwa “dalam beberapa tahun terakhir, Ekuador telah berubah dari negara penyelundup narkoba menjadi negara yang juga mengonsumsi narkoba.”
Keadaan darurat 60 hari akan memungkinkan polisi untuk meningkatkan patroli, serta bergabung dengan operasi narkoba dan senjata api di sembilan dari 24 provinsi negara itu, termasuk Guayas, rumah bagi kota besar Guayaquil.
Menanggapi lonjakan kematian di dalam penjara, Lasso dilaporkan menunjuk menteri pertahanan baru pada hari Senin (18/10).
Pembantaian terakhir terjadi pada bulan September tahun ini, di mana 118 orang tewas dalam apa yang oleh pihak berwenang diidentifikasi sebagai pembantaian penjara paling brutal yang pernah dialami Ekuador.
Pemerintah telah menyalahkan bentrokan kekerasan pada pertempuran antara anggota geng.
Untuk diketahui, Ekuador adalah rute transit kokain yang diselundupkan dari negara tetangga Peru dan Kolombia, dan kartel narkoba Meksiko yang kuat dikatakan beroperasi melalui geng-geng lokal.
Penjara dilaporkan mengalami wabah mematikan setelah pengiriman 10 ton kokain dan senjata disita pada bulan Agustus, menurut sebuah laporan oleh Borderland Beat.
Lasso mengatakan, perdagangan narkoba telah meningkatkan pembunuhan, perampokan rumah, dan pencurian.
“Pemerintah pusat akan mengerahkan semua penegak hukum untuk menjalankan satu misi: memulihkan keamanan warga. Kami akan membawa pertempuran ke dunia bawah di mana pun ia bersembunyi. ”
(Resa/Sputniknews/Borderland Beat)