ISLAMTODAY ID-Ketegangan di sekitar Taiwan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, setelah delegasi AS dan UE mengunjungi pulau itu yang dianggap Beijing sebagai wilayah yang memisahkan diri.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi telah memperingatkan Washington agar tidak mendukung pasukan kemerdekaan pro-Taiwan.
“AS mengirim “sinyal yang salah”,”ujar Wang Yi, seperti dilansir dari Sputniknews, Sabtu (13/11).
Selama pembicaraan virtual antara Presiden China Xi Jinping dan mitranya dari Amerika Joe Biden, Wang menekankan bahwa Washington harus memenuhi komitmennya mengenai Taiwan, dan tidak mengejar upaya untuk mendukung kemerdekaannya.
Pernyataan ini muncul setelah Biden berjanji untuk membela Taiwan terhadap agresi apa pun, mengisyaratkan Beijing, sementara Taipei mengakui telah menampung pasukan Amerika di pulau itu.
Pada saat yang sama, China mengkritik AS dan negara-negara Eropa karena mencoba meningkatkan kontak mereka dengan Taiwan sebagai campur tangan dalam bisnis internal China.
Taiwan, yang secara resmi menyebut dirinya “Republik China”, telah diperintah oleh pemerintah terpisah sejak berakhirnya Perang Saudara China pada tahun 1949.
Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi China yang memisahkan diri, sementara pulau itu menyatakan bahwa itu adalah wilayah negara otonomi.
Lebih lanjut, Taipei memiliki hubungan politik dan ekonomi dengan beberapa negara lain yang mengakui kedaulatannya.
(Resa/Sputniknews)