ISLAMTODAY ID-Abiy Ahmed mengatakan dia akan memimpin tentara negaranya “dari medan perang” ketika pemberontak terus mengambil alih kota-kota dalam perjalanan mereka menuju ibu kota negara Afrika itu.
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed telah berjanji untuk menuju ke medan perang dalam upaya memimpin tentara memerangi pemberontak, ketika konflik Tigray yang berlangsung selama setahun bergerak lebih dekat ke ibu kota Addis Ababa.
“Mulai besok, saya akan memobilisasi ke depan untuk memimpin pasukan pertahanan,” ujar Abiy, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2019, dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter, Senin (22/11), seperti dilansir dari TRTWorld, Selasa (23/11).
“Mereka yang ingin berada di antara anak-anak Etiopia yang akan dipuji oleh sejarah, bangkitlah untuk negara Anda hari ini. Mari kita bertemu di depan.”
Pernyataan Abiy muncul ketika kelompok pemberontak Front Pembebasan Rakyat Tigray (atau TPLF) terus menekan ke arah Addis Ababa, mengklaim menguasai kota Shewa Robit, hanya 220 kilometer timur laut ibukota melalui jalan darat.
Sebagai tanggapan, juru bicara pasukan Tigray Getachew Reda mentweet bahwa “pasukan kami tidak akan menyerah pada kemajuan mereka yang tak terhindarkan untuk mengakhiri (Abiy) mencekik orang-orang kami.”
Pembahasan Perang
Komentar Abiy muncul setelah komite eksekutif Partai Kemakmuran yang berkuasa bertemu untuk membahas perang, yang telah berlangsung selama satu tahun.
Setelah pertemuan itu, Menteri Pertahanan Abraham Belay mengatakan kepada media yang berafiliasi dengan negara bahwa pasukan keamanan akan memulai “tindakan berbeda”, tanpa memberikan rincian.
“Kami tidak bisa terus seperti ini, artinya akan ada perubahan,” ungkap Belay.
“Apa yang terjadi dan sedang terjadi pada orang-orang kami, pelanggaran yang dilakukan oleh kelompok teroris, perampok yang merusak ini, tidak dapat dilanjutkan.”
Kebangkitan Pemberontak Tigray
Abiy mengirim pasukan ke wilayah Tigray paling utara Ethiopia untuk menggulingkan TPLF pada November 2020, dengan mengatakan langkah itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan TPLF di kamp-kamp tentara.
Meskipun dia menjanjikan kemenangan cepat, pada akhir Juni TPLF telah berkumpul kembali dan merebut kembali sebagian besar Tigray termasuk ibu kotanya Mekelle, mendorong tentara federal untuk sebagian besar menarik diri dari wilayah tersebut.
Sejak itu TPLF telah mendorong ke daerah tetangga Afar dan Amhara.
Ia juga membentuk aliansi dengan kelompok pemberontak lainnya termasuk Tentara Pembebasan Oromo, yang aktif di wilayah Oromia di sekitar Addis Ababa.
(Resa/TRTWorld)