ISLAMTODAY ID-Isaac Herzog memaksa masuk ke Masjid Ibrahimi pada hari Ahad (28/11) untuk berpartisipasi dalam upacara menyalakan lilin Yahudi.
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada hari Senin (29/11) mengutuk kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog ke Masjid Ibrahimi di kota Hebron Tepi Barat untuk merayakan festival Yahudi Hanukkah.
Herzog memaksa masuk ke masjid pada hari Ahad (28/11) untuk berpartisipasi dalam upacara menyalakan lilin Yahudi. Dia ditemani oleh sejumlah besar pasukan polisi Israel dan pemukim Yahudi.
Dalam sebuah pernyataan, OKI yang berbasis di Jeddah mengecam langkah itu sebagai “provokasi sentimen umat Islam” dan “kelanjutan serangan Israel terhadap hak-hak rakyat Palestina, tanah dan tempat suci mereka”.
“Kunjungan presiden Israel adalah bagian dari rencana Israel untuk melakukan Yudaisasi Masjid Ibrahimi dan mempererat cengkeraman Israel di atasnya,” ujar Kelompok Pan-Muslim, seperti dilansir dari AA, Senin (29/11).
OKI meminta masyarakat internasional untuk “bertindak segera untuk melindungi tempat-tempat suci dan bersejarah [di Palestina] dan untuk memaksa otoritas pendudukan Israel untuk menghormati kesucian tempat-tempat suci.”
Sementara itu, Arab Saudi juga mengecam kunjungan Presiden Israel ke Masjid Ibrahimi di Hebron.
Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan tindakan baru-baru ini melanggar kesucian masjid di kota Tepi Barat
Arab Saudi pada hari Senin (29/11) mengutuk kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog ke Masjid Ibrahimi di kota Hebron Tepi Barat untuk merayakan festival Yahudi Hanukkah, menurut media lokal.
Tindakan itu merupakan “pelanggaran mencolok terhadap kesucian masjid,” kantor berita resmi kerajaan SPA melaporkan, mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.
Langkah itu “bermusuhan dan memprovokasi perasaan umat Islam di seluruh dunia,” ujar kementerian itu, seperti dilansir dari AA, Selasa (30/11).
Lebih lanjut, dia seraya menambahkan pendudukan Israel menanggung konsekuensi dari langkah ini.
Pada hari Ahad (28/11), Sheikh Hefthi Abu Sneina, direktur Masjid Ibrahimi, mengatakan pasukan Israel menutup masjid dan mencegah jamaah Palestina mencapai situs tersebut.
Setelah pembantaian tahun 1994 terhadap 29 jamaah Palestina di dalam masjid oleh seorang pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein, pihak berwenang Israel membagi kompleks masjid antara jamaah Muslim dan Yahudi.
Komite Warisan Dunia UNESCO memutuskan pada Juli 2017 untuk memasukkan Masjid Ibrahimi dan kota tua Hebron ke dalam Daftar Warisan Dunia.
Untuk diketahui, Hebron adalah rumah bagi sekitar 160.000 Muslim Palestina dan sekitar 800 pemukim Yahudi.
Yang terakhir tinggal di serangkaian kantong khusus Yahudi yang dijaga ketat oleh pasukan Israel.
(Resa/AA/SPA)