ISLAMTODAY ID-Mencairnya lapisan es akibat pemanasan global mungkin tidak hanya menyebabkan pelepasan gas metana dan potensi kehancuran infrastruktur Arktik, tetapi juga dapat menyebabkan virus dan bakteri lama terbangun, Rusia telah memperingatkan.
Berbicara kepada saluran TV Zvezda, diplomat senior Nikolay Korchunov mengungkapkan bahwa Rusia telah mengusulkan proyek keamanan hayati ke Dewan Arktik, sebuah forum antar pemerintah yang terdiri dari delapan negara yang memiliki kedaulatan atas tanah di dalam Lingkaran Arktik.
Korchunov, yang menjabat sebagai duta besar di Kementerian Luar Negeri, mengetuai Komite Pejabat Senior di Dewan Arktik.
“Ada risiko virus dan bakteri lama terbangun,” ujar Korchunov, seperti dilansir dari RT, Selasa (14/12).
“Oleh karena itu, Rusia telah memprakarsai proyek ‘keamanan hayati’ di dalam Dewan Arktik,” lanjutnya, seraya mencatat bahwa mereka akan ditugaskan untuk menangani seluruh rangkaian “risiko dan bahaya” terkait dengan “degradasi lapisan es” dan “penularan di masa depan”. penyakit.”
Korchunov bukan yang pertama menunjukkan efek samping perubahan iklim yang berpotensi menghancurkan ini.
Awal tahun ini, ilmuwan Rusia Sergei Davydov memperingatkan bahwa pencairan lapisan es dapat membawa bagian ekosistem purba ke permukaan, termasuk virus.
Davydov memperingatkan bahwa sebagian besar wilayah Rusia adalah lapisan es yang belum mencair dalam jutaan tahun, dan virus kuno, beberapa di antaranya bisa sangat berbahaya, bisa berada di dalamnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi lebih blak-blakan tentang perubahan iklim dan telah berulang kali memperingatkan bahaya pemanasan global pada ekosistem dan lingkungan negara itu, termasuk mencairnya lapisan es.
Berbicara di Klub Diskusi Valdai pada tahun 2020, Putin mencatat bahwa 65% wilayah negara itu terdiri dari lapisan es, dan setiap perubahan ekologi akan memiliki konsekuensi besar bagi infrastruktur Rusia dan dapat berdampak besar pada ekonominya.
“Ini memengaruhi sistem perpipaan, distrik perumahan yang dibangun di atas lapisan es, dan sebagainya,” jelas Putin.
“Jika sebanyak 25% dari lapisan permafrost dekat permukaan, yaitu sekitar tiga atau empat meter, mencair pada tahun 2100, kita akan merasakan efeknya dengan sangat kuat.”
(Resa/RT/Zvezda)