ISLAMTODAY ID – Usulan reformasi konstitusi dapat membuka jalan bagi lebih banyak senjata atom di benua itu, klaim Washington.
Rusia dapat menempatkan senjata nuklir di negara tetangga Belarusia di bawah ketentuan rancangan konstitusi baru Minsk, seorang pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS mengklaim, ketika Washington dan Moskow berusaha untuk melakukan kesepakatan tentang jaminan keamanan Eropa.
Berbicara pada briefing tertutup khusus pada hari Selasa (18/1), pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya itu menyuarakan keprihatinan bahwa perubahan yang diajukan mungkin “menunjukkan rencana Belarusia untuk mengizinkan pasukan konvensional dan nuklir Rusia dikerahkan di wilayahnya.”
Menurut perwakilan tingkat tinggi, langkah seperti itu akan menimbulkan tantangan bagi keamanan Eropa dan mungkin memerlukan tanggapan dari pejabat Barat.
Pejabat itu juga mengatakan bahwa “laporan gerakan pasukan Rusia menuju Belarusia, yang gerakan ini diduga berada di bawah naungan latihan militer gabungan yang dijadwalkan secara rutin, mengkhawatirkan. ”
Pada hari Senin (17/1), pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko mengumumkan bahwa negaranya dan Rusia akan mengadakan latihan militer bersama di dekat perbatasan timur NATO dan Ukraina pada bulan Februari.
“Yang perlu diperhatikan adalah ketika hal ini terjadi, hal itu tentu menimbulkan kekhawatiran bahwa Rusia mungkin berniat untuk mengerahkan pasukan ke Belarus dengan kedok latihan untuk berpotensi menyerang Ukraina dari utara,” ungkap deputi Departemen Luar Negeri, seperti dilansir dari RT, Rabu (19/1).
“Bagi Belarusia yang terlibat dalam serangan seperti itu sama sekali tidak dapat diterima.”
Namun, Vladimir Dzhabarov, wakil ketua pertama komite Dewan Federasi untuk hubungan internasional Moskow, mengatakan pada hari Rabu (19/1) bahwa saat ini tidak ada rencana untuk senjata atom dikerahkan di wilayah Belarusia.
“Lukashenko telah menyarankan bahwa, jika perlu, pasukan nuklir Rusia dikerahkan di wilayah Belarus. Tapi sejauh yang saya tahu, ini belum berlanjut ke pembicaraan sebelumnya, tidak ada negosiasi,” ujarnya.
Kekhawatiran dari Washington muncul setelah Belarus mengumumkan amandemen yang diusulkan untuk undang-undang dasar negara itu bulan lalu.
Sebuah pasal dalam konstitusi saat ini, yang menetapkan bahwa Belarusia “bertujuan menjadikan wilayahnya sebagai zona bebas nuklir, dan negara – netral”, tampaknya telah dihapus.
Namun, dalam draf terbaru, bagian tersebut telah diganti dengan klausul yang “mengesampingkan agresi militer dari wilayahnya terhadap negara lain”, membuka spekulasi bahwa Minsk dapat mengizinkan hulu ledak atom ditempatkan di negara tersebut.
Pada akhir November, orang kuat Belarusia mengatakan Rusia harus mengerahkan hulu ledak atom di wilayah negaranya jika senjata nuklir NATO maju ke timur melalui Eropa.
(Resa/RT)