ISLAMTODAY ID-Amerika Serikat prihatin dengan niat China dan mencari transparansi tentang proyek fasilitas angkatan laut barunya di Kamboja, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, Senin (6/6).
The Washington Post melaporkan pada hari sebelumnya dengan mengutip pejabat Barat, bahwa China diam-diam membangun fasilitas angkatan laut di dekat Pangkalan Angkatan Laut Ream Kamboja di Teluk Thailand yang akan digunakan secara eksklusif untuk operasi militer.
“Kami telah melihat dari RRC [China] bahwa RRC terlibat dalam proyek konstruksi signifikan yang sedang berlangsung di Pangkalan Angkatan Laut Ream,” ungkap Price saat konferensi pers, seperti dilansir dari Sputniknews, Selasa (7/6).
“Seperti yang kami katakan, kehadiran militer RRC eksklusif di Ream dapat mengancam otonomi Kamboja dan juga merusak keamanan regional.”
Amerika Serikat dan negara-negara lain di kawasan itu telah menyatakan keprihatinan tentang kurangnya transparansi tentang maksud China dengan proyek ini, termasuk peran yang dimainkan militer China dalam pembangunannya, dan penggunaan fasilitas pasca konstruksi, kata Price.
Seorang pejabat China mengkonfirmasi kepada The Washington Post bahwa hanya sebagian dari fasilitas angkatan laut baru yang akan digunakan oleh militer China dan menyangkal bahwa itu hanya untuk penggunaan militer, para ilmuwan juga akan menggunakannya.
Upacara peletakan batu pertama untuk fasilitas angkatan laut baru akan berlangsung pada hari Kamis (9/6), kata laporan itu.
(Resa/Sputniknews)