ISLAMTODAY ID- Rumah-rumah warga muslim Uttar Pradesh dirobohkan dan lebih dari 300 orang ditangkap oleh pihak berwenang setempat.
Pihak berwenang di negara bagian Uttar Pradesh India telah menghancurkan rumah beberapa keluarga Muslim yang diduga berperan dalam protes besar-besaran pekan lalu yang dipicu oleh pernyataan menghina yang dibuat oleh anggota partai nasionalis Hindu yang berkuasa tentang Nabi Muhammad dan istrinya.
Media lokal melaporkan pada hari Ahad (12/6) bahwa salah satu rumah yang rata dengan tanah adalah milik seorang politisi Muslim Javed Ahmed.
Putrinya, Afreen Fatima, adalah seorang aktivis hak-hak Muslim yang terkenal.
Properti dua orang lagi yang dituduh melempar batu setelah salat Jumat juga dihancurkan di negara bagian itu.
Muslim telah turun ke jalan di seluruh India dalam beberapa pekan terakhir untuk memprotes komentar anti-Islam oleh dua anggota partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.
Bentrokan pecah antara Muslim dan Hindu dan dalam beberapa kasus antara pengunjuk rasa dan polisi di beberapa daerah.
Polisi di negara bagian Uttar Pradesh menangkap lebih dari 300 orang sehubungan dengan kerusuhan tersebut.
Banyak komunitas Muslim minoritas India melihat komentar tersebut sebagai contoh terbaru dari tekanan dan penghinaan di bawah aturan BJP tentang berbagai masalah mulai dari kebebasan beribadah hingga pemakaian jilbab.
BJP telah menangguhkan juru bicaranya Nupur Sharma dan mengusir pemimpin lain, Naveen Kumar Jindal, karena komentarnya, yang juga menyebabkan pertikaian diplomatik dengan beberapa negara Muslim.
Polisi telah mengajukan kasus terhadap keduanya dan pemerintah mengatakan komentar itu tidak mencerminkan pandangannya.
Kemarahan Atas Pembongkaran
Kelompok-kelompok Muslim menuntut penangkapan mereka, sementara beberapa kelompok Hindu garis keras mencap mereka sebagai politisi pemberani dan nasionalis.
Selama akhir pekan, kepala menteri negara bagian Uttar Pradesh yang diperintah BJP, Yogi Adityanath, memerintahkan para pejabat untuk menghancurkan setiap tempat dan rumah ilegal orang-orang yang dituduh terlibat dalam kerusuhan di sana pekan lalu, kata juru bicara negara bagian BJP.
Mrityunjay Kumar, penasihat media Adityanath, men-tweet foto buldoser yang menghancurkan sebuah bangunan dan berkata, “Ingat elemen-elemen yang tidak dapat diatur, setiap hari Jumat diikuti oleh hari Sabtu.”
Pembongkaran itu memicu kemarahan di media sosial, dengan aktivis hak asasi dan pemimpin oposisi mengatakan pemerintah Adityanath sedang mengejar metode yang tidak konstitusional untuk membungkam pengunjuk rasa.
“Bahwa keluarga Afreen Fatima telah ditahan, termasuk ibu dan saudara perempuannya di lokasi yang dirahasiakan, dan rumahnya kami dibuldoser oleh Negara, adalah bukti lebih lanjut bahwa ‘elemen pinggiran’ telah mengambil alih bangunan dan membuat ‘hukum’,” ungkap Advokat terkenal India, Karuna Nundy, seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (TRTWorld).
Bangladesh Dituduh Hasut Kekerasan
Perdana Menteri Narendra Modi sejauh ini belum mengomentari komentar anti-Islam atau penghancuran rumah-rumah Muslim.
Di negara bagian timur Bengal Barat, pihak berwenang memberlakukan undang-undang darurat yang melarang pertemuan publik di distrik industri Howrah hingga 16 Juni.
(Resa/TRTWorld)