ISLAMTODAY ID-Iran mengganti pimpinan intelijen Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) setelah ia dituduh berada di balik rencana penculikan turis Israel di Turki.
TV pemerintah Iran melaporkan pada hari Kamis (23/6) bahwa Hossein Taeb telah ditunjuk sebagai penasihat komandan Pengawal Hossein Salami, hanya beberapa hari setelah media Israel mengatakan dia berada di balik rencana membunuh atau menculik orang Israel di Turki.
Dia akan digantikan oleh Mohammad Kazemi yang sebelumnya menjabat kepala unit Perlindungan Intelijen Pengawal Revolusi.
Sebelum menjadi kepala intelijen Pengawal pada tahun 2009, Taeb bekerja di kantor Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei.
Israel menaikkan peringatan perjalanan Istanbul ke tingkat siaga tertinggi pada 13 Juni karena apa yang dikatakan sebagai ancaman upaya Iran untuk membunuh atau menculik orang Israel yang sedang berlibur di Turki.
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mendesak warga di Turki untuk pergi “sesegera mungkin” atas ancaman tersebut.
Dalam tanggapan tidak langsung yang tidak menyebutkan Israel, kementerian luar negeri Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan pekan lalu bahwa sementara “beberapa negara” telah mengeluarkan peringatan perjalanan, Turki “adalah negara yang aman dan terus memerangi terorisme”.
“Peringatan perjalanan ini dianggap terkait dengan perkembangan dan motif internasional yang berbeda,” ungkapnya, seperti dilansir dari MEE, Kamis (23/6).
Peringatan itu datang di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, dengan Teheran menyalahkan Israel atas serangkaian serangan terhadap infrastruktur nuklir dan militernya.
Menurut The New York Times, Iran mencurigai bahwa Israel membunuh dua ilmuwannya beberapa minggu lalu dengan meracuni makanan mereka.
Ayoub Entezari dan Kamran Aghamolaei tewas dalam insiden terpisah dengan keadaan yang tidak jelas dan diduga Iran sebagai target pembunuhan, Times melaporkan, mengutip seorang pejabat Iran dan dua sumber lain yang terhubung dengan pemerintah.
Turki adalah tujuan liburan populer bagi orang Israel, termasuk pada satu dekade perpecahan diplomatik antara kedua negara.
Ankara dan Israel telah memperbaiki hubungan dalam beberapa bulan terakhir, dengan para pemimpin senior Turki menyebutkan pentingnya Israel bagi sektor pariwisata Turki.
(Resa/MEE)