ISLAMTODAY ID-Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan Presiden Gotabaya Rajapaksa akan mengundurkan diri, menyusul hari paling dramatis dari kekacauan selama berbulan-bulan, dengan pengunjuk rasa menyerbu rumah para pemimpin dalam kemarahan atas krisis ekonomi.
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah memberi tahu Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe bahwa dia akan mengundurkan diri seperti yang diumumkan sebelumnya.
Kantor PM Wickremesinghe mengumumkan pengunduran diri Rajapaksa pada hari Senin (11/7) setelah pengunjuk rasa Sri Lanka, yang menduduki kediaman Rajapaksa di ibukota Kolombo, mengatakan mereka tidak akan meninggalkan tempat itu sampai Rajapaksa benar-benar meninggalkan kantor.
Ketua parlemen sebelumnya mengatakan Rajapaksa akan mengundurkan diri pada hari Rabu (13/6) mendatang.
“Perjuangan kami belum berakhir,” ungkap pemimpin mahasiswa Lahiru Weerasekara kepada wartawan pada hari Ahad (10/7).
Pernyataan tersebut muncul sehari setelah Rajapaksa yang saat ini berlindung di sebuah kapal lepas pantai, mengatakan akan mengundurkan diri pada hari Rabu.
“Kami tidak akan menyerah pada perjuangan ini sampai dia benar-benar pergi,” ungkap Weerasekara, seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (11/7).
Krisis Terparah
Peristiwa dramatis pada hari Sabtu (9/7) adalah puncak dari protes berbulan-bulan oleh orang-orang yang marah oleh krisis ekonomi dan korupsi yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara kepulauan Asia Selatan itu.
Ratusan ribu orang berkumpul di Kolombo menuntut Rajapaksa bertanggung jawab atas kekurangan obat-obatan, makanan, dan bahan bakar yang telah membuat ekonomi yang dulunya relatif kaya bertekuk lutut dan menyebabkan kesengsaraan bagi rakyat biasa.
Setelah menyerbu gerbang istana kepresidenan era kolonial, pengunjuk rasa bersantai di kamar mewahnya, berguling ke kolam kompleks dan mengobrak-abrik pakaian Rajapaksa.
(Resa/TRTWorld)