ISLAMTODAY ID-China mengumumkan bahwa akan mengadakan latihan militer di wilayah yang sama pada hari Jumat (29/7) dan Sabtu (28/7).
Administrasi Keselamatan Maritim negara itu dikutip di Global Times mengumumkan latihan angkatan laut Laut China Selatan yang baru.
Untuk diketahui, agenda ini muncul ketika ketegangan meningkat atas rencana perjalanan ke Taiwan oleh Ketua DPR Nancy Pelosi bulan depan.
Latihan tersebut tampaknya merupakan tanggapan langsung terhadap kehadiran USS Ronald Reagan di perairan regional, mengingat China sering mengadakan latihan singkat sebagai tanggapan atas apa yang dilihat Beijing sebagai “provokasi” angkatan laut AS.
Bloomberg mengkonfirmasi pada hari Kamis (28/7) dari USS Reagan, “Sebuah kapal induk dan kelompok penyerang AS telah memasuki Laut China Selatan sebagai bagian dari apa yang dikatakan Armada ke-7 sebagai operasi terjadwal di tengah meningkatnya ketegangan dengan China atas kunjungan potensial ke Taiwan oleh Ketua DPR Nancy Pelosi.”
“Itu memasuki perairan yang disengketakan setelah panggilan pelabuhan lima hari ke Singapura, berangkat dari Pangkalan Angkatan Laut Changi pada hari Selasa,” ungkap Armada ke-7 AS dalam Bloomberg, seperti dilansir dari ZeroHedge, Kamis (28/7).
Selain itu, Bloomberg memuat informasi tambahan respon Beijing.
Perjalanan itu menyusul pernyataan minggu ini oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian bahwa Beijing sedang “sangat siap” untuk kemungkinan Pelosi dapat mengunjungi Taiwan, sebuah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri yang dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya.
Taiwan saat ini mengadakan latihan simulasi skala besar sendiri, latihan tahunan Han Kuang selama seminggu.
Latihan ini berfokus pada persiapan darurat sipil serta tanggapan militer terhadap invasi teoretis PLA China.
“Dalam adegan simulasi, musuh yang bermusuhan mencoba untuk menguasai jalur air utama yang dekat dengan ibukota Taiwan. Menyerang dari laut dan udara, pasukan penyerang menargetkan muara Sungai Tamsui di pantai utara pulau – muara strategis yang menyediakan akses langsung akses ke pusat Taipei,” tulis CNN tentang latihan yang sedang berlangsung.
“Sebagai tanggapan, militer Taiwan mengacak-acak jet dan tank Pejuang Pertahanan Adat (IDF), sementara pasukan darat meledakkan bahan peledak untuk menghentikan kemajuan.”
Sementara itu, pada Kamis pagi Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mengadakan panggilan telepon yang sangat dinanti.
Panggilan tersebut merupakan yang kelima mereka sejak Biden menjabat dan diduga akan memabahad titik nyala geopolitik Taiwan dan Ukraina.
Pada saat yang sama, media pemerintah China menjalankan opini yang membunyikan alarm bahwa “insiden besar” akan segera terjadi di Laut China Selatan – dan bahwa Washington akan disalahkan jika hal itu terjadi.
(Resa/ZeroHegde)