ISLAMTODAY ID- Korea Selatan dilanda badai topan Hinnamnor pada Selasa (5/9) pagi yang menyebabkan pemadaman listrik dan setidaknya satu orang hilang.
Topan paling kuat yang melanda Korea Selatan selama bertahun-tahun telah menghantam wilayah selatannya, menurunkan curah hujan hampir satu meter, menghancurkan jalan dan meruntuhkan kabel listrik, menyebabkan 20.000 rumah tanpa listrik saat ribuan orang mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Topan Hinnamnor pada hari Selasa (5/9) juga menghantam pulau resor Jeju dan mendarat di dekat pelabuhan daratan Busan di pagi hari dan bergerak ke timur laut menuju laut dengan kecepatan angin hingga 144 kilometer per jam.
Sebelumnya, badai ini berada di jalur untuk bergerak lebih dekat ke China timur akhir pekan ini, setelah layanan feri di China timur dan penerbangan di Jepang ditangguhkan pada hari-hari sebelumnya.
Pejabat Korea Selatan membuat negara itu waspada tentang potensi kerusakan akibat banjir, tanah longsor dan gelombang pasang yang ditimbulkan oleh Hinnamnor.
Beberapa waktu sebelumnya, hujan lebat di wilayah sekitar ibu kota Seoul menyebabkan banjir yang menewaskan sedikitnya 14 orang.
Perdana Menteri Han Duk-soo menyerukan evakuasi di daerah-daerah yang rentan terhadap banjir, dengan mengatakan Hinnamnor bisa berakhir menjadi “topan yang kuat secara historis yang belum pernah kita alami sebelumnya.”
Badai itu menurunkan curah hujan lebih dari 94 sentimeter di Jeju tengah sejak Ahad (4/9), dengan kecepatan angin mencapai 155 kilometer per jam.
Seorang pria berusia 25 tahun hilang setelah jatuh ke aliran air hujan di selatan kota Ulsan, menurut Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan, yang tidak segera melaporkan lebih banyak korban.
Kementerian Keamanan mengatakan lebih dari 3.400 orang di wilayah selatan terpaksa mengungsi dari rumah mereka karena masalah keamanan dan bahwa para pejabat menyarankan atau memerintahkan 14.000 orang lagi untuk mengungsi.
Sedikitnya lima rumah dan bangunan terendam atau hancur, dan sejumlah jalan rusak.
Pekerja hingga pukul 06.00 berhasil memulihkan aliran listrik ke 2.795 dari 20.334 rumah tangga yang padam.
Di Korea Utara, media pemerintah melaporkan “upaya habis-habisan” untuk meminimalkan kerusakan akibat banjir dan tanah longsor.
Kantor Berita Pusat Korea melaporkan pemimpin Kim Jong-un selama pertemuan pemerintah telah mengeluarkan “tugas terperinci” yang tidak ditentukan untuk meningkatkan kapasitas tanggap bencana negara itu tetapi tidak merinci rencananya.
Korea Utara mengalami kerusakan serius akibat hujan lebat dan banjir pada tahun 2020 yang menghancurkan bangunan, jalan dan tanaman, mengejutkan ekonomi negara yang sudah lumpuh.
Topan Hinnamnor Menuju Jepang
Pada Selasa (6/9) pagi, topan itu berada di atas Laut Jepang, yang dikenal sebagai Laut Timur di Korea, 100 kilometer dari pulau Tsushima di prefektur Nagasaki di barat daya Jepang, menurut Badan Meteorologi Jepang.
“Lebih dari 35.000 rumah tangga tanpa listrik di wilayah barat daya Kyushu Jepang,” ungkap Kyushu Electricity dalam sebuah pernyataan.
Mengepakkan hembusan hingga 180 kilometer per jam, bergerak ke timur laut dengan kecepatan 45 kilometer per jam dan diperkirakan akan membawa hujan lebat ke Jepang barat pada hari Selasa (6/9).
Beberapa kereta cepat di Jepang dihentikan karena angin kencang dan hujan, dan banyak kereta lokal juga menghentikan layanannya, kata operator JR Kyushu.
Setidaknya 120 penerbangan yang berangkat dan mendarat di bandara Kyushu dibatalkan, lapor lembaga penyiaran publik NHK.
(Resa/TRTWorld)