ISLAMTODAY ID-Sekretaris Jenderal Front Perjuangan Rakyat Palestina, Khaled Abdel Majid, mengkonfirmasi pada 18 Oktober bahwa delegasi Hamas Palestina akan mengunjungi Damaskus pada 19 Oktober dalam giliran politik yang tajam untuk bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
“Presiden Assad hanya akan bertemu dengan pejabat hubungan Arab di Hamas, Khalil al-Haya, yang mengepalai delegasi,” ujar Abdel Majid, seperti dilansir dari The Cradle, Selasa (18/10).
Majid juga mengatakan bahwa delegasi Hamas akan bergabung dalam pertemuan pimpinan pusat koalisi pasukan Palestina untuk membahas dialog Palestina-Palestina, yang berlangsung di Aljazair pada 13 Oktober.
Pada bulan September, Hamas mengumumkan perbaikan hubungannya dengan Suriah, dengan mengatakan itu adalah “pelayanan untuk bangsa dan tujuan kita,” menambahkan bahwa organisasi itu ingin terus “membangun dan mengembangkan hubungan yang solid dengan Damaskus.”
Hamas juga mengeluarkan pernyataan yang menyatakan penghargaannya atas kepemimpinan Suriah dan posisinya untuk mendukung rakyat Palestina dalam perjuangan mereka melawan Israel.
Gerakan Palestina meninggalkan negara yang dilanda perang pada Februari 2012, setahun setelah konflik mengguncang Suriah pada Maret 2011.
Pada 28 Juni, kepala hubungan Arab Hamas, Khalil al-Hayya, mengumumkan bahwa gerakan itu memutuskan untuk memulihkan hubungan dengan Suriah.
Pada 10 Oktober, surat kabar Suriah Al-Watan mengungkapkan bahwa kepresidenan Suriah akan menerima delegasi faksi Palestina, termasuk perwakilan dari sayap perlawanan gerakan Hamas, tetapi itu akan mengecualikan ‘sayap persaudaraan’ organisasi tersebut.
Menurut sumber yang berbicara dengan Al-Watan, hubungan pada tahap saat ini “terbatas pada kembalinya Hamas sebagai faksi perlawanan eksklusif,” dan tanpa mereka memiliki perwakilan di Suriah.
Suriah menampung beberapa komandan militer Hamas dan membantu mereka meningkatkan pengawasan dan serangan drone saat mereka ditampung di negara itu untuk pelatihan militer pada tahun 2008.
(Resa/The Cradle)