ISLAMTODAY ID-Laporan Departemen Pertahanan (DoD) menyatakan bahwa Beijing telah berusaha mencegah ketegangan perbatasan yang menyebabkan New Delhi bermitra erat dengan Washington.
“Para pejabat China telah “memperingatkan” Washington untuk tidak “mencampuri” hubungan bilateral antara New Delhi dan Beijing,” ungkap ‘Laporan Kekuatan Militer China (CMPR)’ yang disampaikan oleh Pentagon kepada Kongres AS, seperti dilansir dari Sputniknews, Rabu (30/11).
Laporan AS terbaru tentang strategi militer China menunjukkan bahwa Beijing telah berhati-hati dalam menangani kebuntuan perbatasan Ladakh.
Langkah tersebut dalam upaya untuk mencegah krisis agar tidak “merugikan area lain dari hubungan bilateralnya” dengan New Delhi.
Kebuntuan perbatasan Ladakh dipicu setelah serangkaian bentrokan antara kedua tentara di “beberapa lokasi” di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) pada tahun 2020.
Secara terpisah, laporan Pentagon menyebutkan bentrokan mematikan antara pasukan India dan China di wilayah Lembah Galwan pada Juni 2021.
Bentrokan tersebut menjadi paling mematikan antara kedua negara dalam 46 tahun, yang mengakibatkan kematian 4 tentara China dan 20 tentara India.
Sepanjang tahun 2021, tentara China telah “mempertahankan” pengerahan pasukan dan pembangunan infrastruktur di sepanjang LAC, klaim laporan tersebut.
Terlepas dari pernyataan yang dibuat dalam laporan Pentagon, beberapa kemajuan telah dicapai dalam menyelesaikan kebuntuan Ladakh tahun ini, karena New Delhi dan Beijing setuju untuk melepaskan pasukan mereka dari titik gesekan terakhir Gogra-Hot Springs selama pembicaraan tingkat komandan militer di September.
De-eskalasi total situasi di wilayah Ladakh timur belum tercapai; namun, karena lebih dari 50.000 tentara dari kedua militer masih terlibat dalam kebuntuan di sektor Daulat Beg Oldie, yang berlokasi strategis di dekat pertigaan perbatasan saat ini (disengketakan oleh New Delhi) India, Cina, dan Pakistan.
Kemitraan Perdagangan Tetap Bertahan Meski Ada Sengketa Perbatasan
China secara konsisten menempati peringkat di antara dua mitra dagang terbesar New Delhi, sebuah tren yang terus bertahan meskipun terjadi kebuntuan di perbatasan Ladakh.
Menurut pemerintah India, perdagangan bilateral tahun lalu menyaksikan peningkatan tahunan sebesar 43,31 persen mencapai angka $125 miliar.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mencatat pada jumpa pers minggu lalu bahwa perdagangan bilateral dengan India dalam sembilan bulan pertama tahun 2021 mencapai $103,6 miliar.
Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar mengatakan bahwa kebuntuan mematikan telah “sangat” mengganggu kepercayaan antara New Delhi dan Beijing.
Selain itu, dia mengatakan bahwa keadaan perbatasan akan “mencerminkan” keadaan hubungan bilateral secara keseluruhan, tetapi Beijing pada beberapa kesempatan mendesak India untuk menempatkan sengketa perbatasan pada tingkat yang layak dalam hubungan bilateral.
(Resa/Sputniknews)