ISLAMTODAY ID-Presiden Israel dijadwalkan bertemu dengan Raja Hamad bin Isa Al Khalifa dan anggota komunitas Yahudi lokal di Bahrain selama kunjungan dua harinya.
Kunjungan ini merupakan yang pertama oleh seorang kepala negara Israel ke kerajaan Teluk sejak kedua negara menormalisasi hubungan pada tahun 2020.
Presiden Isaac Herzog yang perannya sebagian besar bersifat seremonial, disambut di bandara oleh Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif al Zayani pada Ahad (4/12).
Dia mengatakan di Twitter bahwa berencana bertemu dengan Raja Hamad bin Isa Al Khalifah, serta Sheikh Salman bin Hamad Al Khalifah, yang merupakan putra mahkota dan perdana menteri.
Didampingi delegasi ekonomi, Herzog mengatakan akan membahas “cara-cara untuk memperkuat kerja sama ekonomi kita” bersama dengan masalah perubahan iklim dan keamanan.
Herzog mengatakan dia kemudian akan melakukan perjalanan ke Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab.
Proses Normalisasi
Pada tahun 2020, UEA, Bahrain, dan Maroko menjadi negara Arab pertama dalam beberapa dekade yang menormalisasi hubungan dengan Israel, menyusul negosiasi yang dipelopori oleh pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump.
Israel sebelumnya telah mencapai perjanjian damai dengan negara tetangga Mesir dan Yordania.
“Saya meminta lebih banyak negara bagian di wilayah kita untuk bergabung dalam kemitraan ini, memperkuat Timur Tengah,” lapor Herzog pada Ahad (4/12), seperti dilansir dari TRTWorld, Ahad (4/12).
“Lingkaran perdamaian (Timur Tengah) yang meluas sangat penting, terutama di tengah ancaman terhadap stabilitas global dan regional. Di hadapan kebencian, ancaman & teror, ada satu jawaban: aliansi dengan teman.”
Mantan Perdana Menteri Yair Lapid, yang saat itu menjadi menteri luar negeri Israel, mengunjungi Bahrain pada September tahun lalu untuk membuka kedutaan Israel di sana.
Pada bulan Februari tahun ini, Israel menandatangani perjanjian pertahanan dengan Bahrain dan Naftali Bennett menjadi perdana menteri Israel pertama yang mengunjungi negara tersebut.
(Resa/TRTWorld)