ISLAMTODAY ID – Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai pada hari Selasa (27/12) akui bertanggung jawab atas korupsi di negara itu dan beberkan keterlibatan Amerika Serikat.
“[Saya mengambil] tanggung jawab penuh atas korupsi dan suap dalam pemberian layanan … Tapi kontrak besar, korupsi besar, dalam ratusan juta dolar atau jutaan dolar, jelas merupakan masalah Amerika Serikat,” ungkap Karzai kepada surat kabar AS, seperti dilansir dari Sputniknews, Selasa (27/12).
Menurut surat kabar tersebut, mantan presiden tinggal di Kabul di mana dia diawasi dengan ketat oleh Taliban yang tidak mengizinkannya meninggalkan ibu kota Afghanistan.
Karzai mengatakan bahwa dia telah membuat keputusan yang tepat untuk tetap tinggal di negara itu bahkan setelah pengambilalihan Taliban pada Agustus 2021.
“Saya tidak yakin dengan keselamatan saya sendiri [setelah Taliban berkuasa]. Tapi saya tidak akan pernah pergi dan saya tidak akan pernah pergi. Ini negara saya,” ungkap mantan pemimpin Afghanistan itu.
Surat kabar itu melaporkan bahwa Taliban melihat Karzai sebagai musuh mereka karena dia adalah “orang pertama yang bekerja dengan Amerika untuk pendudukan Afghanistan.”
Untuk diketahui, Taliban berkuasa pada Agustus 2021 dan menggulingkan pemerintah yang didukung AS ketika pasukan asing meninggalkan negara itu.
Selain itu, krisis politik memperburuk kekacauan ekonomi dan kekurangan pangan yang telah mendorong negara itu ke jurang krisis kemanusiaan.
Karzai adalah presiden Afghanistan dari Desember 2004 hingga September 2014.
Dia adalah pemimpin pertama negara itu setelah AS menggulingkan pemerintah Taliban pada tahun 2001 setelah operasi militer mereka sebagai tanggapan atas serangan 11 September, serangan teroris paling mematikan di tanah AS.
(Resa/Sputniknews)