ISLAMTODAY ID-Pemerintahan Taliban di Afghanistan telah mengkritik perkataan Pangeran Harry dalam memoarnya yang menggambarkan pembunuhan 25 warga Afghanistan sebagai “bidak catur yang dilepas dari papan”.
“Pendudukan barat di Afghanistan benar-benar merupakan momen menjijikkan dalam sejarah manusia dan komentar Pangeran Harry adalah mikrokosmos dari trauma yang dialami oleh warga Afghanistan di tangan pasukan pendudukan yang membunuh orang tak berdosa tanpa pertanggungjawaban,” ungkap Abdul Qahar Balkhi, juru bicara kementerian luar negeri Afghanistan yang dipimpin Taliban.
Buku Harry berjudul Spare mulai dijual di Spanyol beberapa hari sebelum peluncuran globalnya pada 10 Januari.
Di salah satu bagian dari memoar itu, pria berusia 38 tahun itu menceritakan dua perjalanannya di Afghanistan.
Pertama sebagai pengendali udara depan pada 2007/08 dan sekali lagi pada 2012, ketika dia menjadi pilot helikopter Apache di British Army Air Corps yang dikerahkan ke Camp Bastion di selatan negara itu.
“Itu bukan angka yang membuat saya puas, tapi juga tidak membuat saya malu,” tulis Harry, menurut versi bahasa Spanyol dari buku itu,seperti dilansir dari MEE, Jumat (6/1/2023)
“Ketika saya menemukan diri saya tenggelam dalam panas dan kebingungan pertempuran, saya tidak menganggap 25 orang itu sebagai manusia. Itu adalah bidak catur yang dikeluarkan dari papan, Orang jahat yang harus dihilangkan sebelum mereka bisa membunuh Orang baik.”
Anas Haqqani, pemimpin Taliban, mengutuk pernyataan di Twitter, mengatakan: “Tuan Harry! Yang Anda bunuh bukanlah bidak catur, mereka adalah manusia; mereka memiliki keluarga yang menunggu kepulangan mereka. Di antara para pembunuh warga Afghanistan, tidak banyak yang memiliki kesopanan Anda untuk mengungkapkan hati nurani mereka dan mengakui kejahatan perang mereka.”
“Saya tidak berharap ICC akan memanggil Anda atau para aktivis hak asasi manusia akan mengutuk Anda, karena mereka tuli dan buta untuk Anda. Tapi semoga kekejaman ini akan dikenang dalam sejarah kemanusiaan,” tambahnya.
Selain itu, Duke of Sussex juga memuji keefektifannya sebagai penembak Apache karena kesukaannya pada video game.
“Ini merupakan kebahagiaan bagi saya karena saya salah satu orang yang suka bermain Playstation dan Xbox, jadi dengan jempol saya suka berpikir bahwa saya mungkin cukup berguna,” ungkapnya.
Taliban, kelompok militan yang pertama kali mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 1990-an, tidak bertanggung jawab atas serangan 9/11 tetapi dituduh oleh AS menyembunyikan para pejuang yang tergabung dalam al-Qaeda.
Pada akhir tahun 2001, AS dan sekutu dekatnya menginvasi Afghanistan, yang tetap dalam keadaan kacau dan tidak stabil sejak saat itu.
Hingga September 2021, lebih dari 70.000 warga sipil Afghanistan dan Pakistan diperkirakan tewas akibat langsung perang tersebut.
Selain Taliban, sang raja juga dikritik oleh rekan-rekan prajurit Inggrisnya.
“Itu bukan perilaku Anda di ketentaraan; bukan itu yang kami pikirkan. Dia telah mengecewakan pasukannya. Kami tidak membuat takik di popor senapan. Kami tidak pernah melakukannya,” ungkap pensiunan kolonel Angkatan Darat Inggris Tim Collins kepada Forces News.
(Resa/MEE)