ISLAMTODAY ID-Menteri luar negeri Kerajaan Arab Saudi menegaskan posisi di Davos setelah Netanyahu berbicara tentang upaya untuk membawa Riyadh ke ‘lingkaran perdamaian’.
Dia mengatakan pada Kamis (19/1/2023) bahwa Arab Saudi tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel sampai Palestina diberi status kenegaraan.
“Normalisasi sejati dan stabilitas sejati hanya akan datang dengan memberikan harapan kepada Palestina. Melalui pemberian martabat kepada warga Palestina, dan itu membutuhkan pemberian negara kepada warga Palestina,” ungkap Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan Al-Saud, berbicara kepada Bloomberg di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
Sebuah video pendek dari komentar tersebut, di mana menteri berbicara bahasa Inggris, dibagikan di akun Twitter resmi kementerian luar negeri Saudi.
Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, tetapi Putra Mahkota Mohammed bin Salman bertemu secara diam-diam dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di kerajaan itu pada tahun 2020, menurut beberapa laporan media Israel saat itu.
Sebelumnya pada hari Kamis (19/1/2023), Netanyahu membahas normalisasi Saudi pada pertemuan dengan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan di Yerusalem.
“Keduanya berbicara tentang langkah selanjutnya untuk memperdalam Abraham Accords dan memperluas lingkaran perdamaian, dengan penekanan pada terobosan dengan Arab Saudi”, menurut kantor perdana menteri Israel.
Netanyahu, yang kembali menjabat bulan lalu dengan pembentukan pemerintahan sayap kanan baru, memimpin pada tahun 2020 ketika Israel menjalin hubungan dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan sebagai bagian dari apa yang disebut Persetujuan Abraham.
Pada bulan Desember, dia tampil di televisi negara Arab Saudi untuk mengklaim bahwa normalisasi adalah kunci perdamaian antara Israel dan Palestina.
“Saya pikir kita dapat memiliki inisiatif perdamaian baru yang akan membentuk lompatan kuantum untuk pencapaian penyelesaian konflik Arab-Israel dan, pada akhirnya, konflik Palestina-Israel,” ungkap Netanyahu kepada Al Arabiya saat itu, seperti dilansir dari MEE, Jumat (20/1/2023).
“Dan tentu saja, saya mengacu pada apa yang bisa menjadi perdamaian bersejarah yang benar-benar luar biasa dengan Arab Saudi.”
Warga Palestina mengecam kesepakatan normalisasi antara Israel dan negara-negara Arab, yang menurut mereka melanggar posisi lama Liga Arab bahwa hubungan dengan Israel hanya boleh dinormalisasi dengan imbalan negara Palestina.
(Resa/MEE)