ISLAMTODAY ID-China telah mengundang Venezuela untuk berpartisipasi dalam proyek stasiun penelitian bulannya.
Mengutip dari laporan Space News, undangan ini terjadi saat Beijing mencoba mendapatkan lebih banyak mitra untuk misi Bulan yang ambisius.
Venezuela bisa menjadi negara pertama yang bergabung dengan China dan Rusia di International Lunar Research Station [ILRS] mereka yang diresmikan pada Juni 2021 dan bertujuan untuk hadir di kutub selatan Bulan.
“ILRS diharapkan akan dibangun pada tahun 2028 dengan harapan untuk mendarat di Bulan dalam satu dekade,” ungkap Global Times, seperti dilansir dari TRTWorld, Jumat (8/4/2023).
Space News mengatakan ILRS berpotensi dimulai dengan peluncuran yang lebih kecil dan kemudian melakukan misi akhir dekade ini.
Pada tanggal 30 Maret, Marglad Bencomo, direktur eksekutif Badan Bolivarian Venezuela untuk Aktivitas Luar Angkasa [ABAE], melakukan kunjungan resmi ke Laboratorium Eksplorasi Luar Angkasa Dalam [DSEL] nasional China yang baru untuk membahas potensi kerja sama.
Selama kunjungannya, dia bertemu dengan Wu Yanhua, wakil ketua eksekutif DSEL dan mantan wakil direktur Badan Antariksa Nasional China [CNSA].
China dan Venezuela bertukar keahlian dalam kerja sama internasional di bidang eksplorasi luar angkasa, menurut pernyataan DSEL.
Benkomo diperkirakan akan menandatangani Memorandum of Understanding [MOU] China-Venezuela untuk bersama-sama mempromosikan pembangunan ILRS, tambah pernyataan itu.
Partisipasi Simbolis?
Beijing baru-baru ini mengembangkan dan meluncurkan satelit Venezuela di orbit.
Beberapa ahli mengatakan partisipasi Venezuela pada ILRS akan bersifat simbolis.
Menurut Space News, ABAE telah secara resmi diundang untuk menghadiri forum internasional DESL pada “Hari Antariksa” Nasional China yang dirayakan pada tanggal 24 April.
Outlet tersebut mengatakan tanggal tersebut dapat memberikan kesempatan bagi China dan Venezuela untuk menandatangani MOU.
Negara-negara Brasil dan BRICS juga dapat berpartisipasi dalam proyek bulan.
DSEL China menerbitkan detail kunjungan Carlos Moura, presiden Badan Antariksa Brasil, dengan kedua belah pihak akan membahas kerja sama.
(Resa/TRTWorld)