ISLAMTODAY ID-Mesir biasanya sangat dekat setelah Israel dalam hal negara yang menerima jumlah tertinggi bantuan luar negeri AS setiap tahun.
Misalnya lembar fakta Departemen Luar Negeri telah meninjau bahwa “Sejak 1978, Amerika Serikat telah memberi Mesir lebih dari $50 miliar bantuan militer dan $30 miliar bantuan ekonomi.”
Inilah sebabnya mengapa pemerintah AS kemungkinan besar akan marah ketika mengetahui bahwa sekutu Washington, Presiden Abdel Fattah El-Sisi, akan mengirimkan puluhan ribu roket ke Rusia saat Kremlin mengeksekusi perangnya di Ukraina.
Pengungkapan itu datang melalui kumpulan file rahasia Pentagon yang bocor secara online, dan yang sekarang menjadi bahan pelaporan secara luas.
Washington Post, yang telah melihat slide yang bocor, mengatakan bahwa Sisi baru-baru ini memerintahkan produksi hingga 40.000 roket untuk dikirim secara diam-diam ke Rusia.
Dokumen rahasia itu tertanggal 17 Februari tahun ini, dan dimaksudkan untuk meringkas percakapan antara presiden Mesir dan pejabat militer seniornya.
Selain itu, putaran artileri dan bubuk mesiu juga disebutkan.
“Dalam dokumen tersebut, Sisi menginstruksikan para pejabat untuk merahasiakan produksi dan pengiriman roket untuk menghindari masalah dengan Barat,” ungkap Washington Post, seperti dilansir dari ZeroHedge, Rabu (12/4/2023).
Memang, negara-negara seperti Mesir yang menangkap pengiriman senjata ke Rusia tidak hanya terbukti sangat memalukan, tetapi juga dapat memicu sanksi AS terhadap Kairo, atau setidaknya pembekuan bantuan pertahanan ke negara tersebut.
Menurut laporan tersebut, “The Washington Post memperoleh dokumen tersebut dari kumpulan gambar file rahasia yang diposting pada bulan Februari dan Maret di Discord, aplikasi obrolan yang populer di kalangan gamer. Dokumen tersebut belum pernah dilaporkan sebelumnya.”
Kementerian Luar Negeri Mesir diduga membantah dan meremehkan dokumen tersebut.
Lebih lanjut, juru bicara PM, Duta Besar Ahmed Abu Zeid mengatakan posisi Mesir sejak awal didasarkan pada tidak terlibat dalam krisis ini dan berkomitmen untuk menjaga jarak yang sama dengan kedua belah pihak.
Zeid juga sambil menegaskan dukungan Mesir kepada piagam PBB dan hukum internasional dalam resolusi Majelis Umum PBB.
Beberapa pakar telah menunjukkan bahwa Rusia menghadapi kekurangan pasokan militernya sendiri, atau setidaknya diperkirakan akan menipis, setelah setahun mengobarkan perang di Ukraina.
(Resa/ZeroHedge)