ISLAMTODAY ID-Selama pertemuan di India dengan para menteri pertahanan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Mohammed Reza Ashtiani, menegaskan kesediaan Teheran untuk kerjasama angkatan laut bersama dengan negara-negara anggota.
Selama pertemuan, Iran mengusulkan pembentukan Sabuk Keamanan Maritim Shanghai.
Untuk diketahui, proposal tesebut merupakan sebuah mekanisme untuk memastikan keselamatan dan keamanan di rute maritim dan menjaga perdagangan global yang stabil dengan negara-negara anggota SCO.
“Persentase yang signifikan dari perdagangan dunia terjadi di jalur laut negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Shanghai, terutama Samudera Hindia dan perairan terbuka di sekitarnya,” ungkap Ashtiani.
“SCO harus mempromosikan multilateralisme global dan keseimbangan kekuatan,” menekankan pentingnya kerja sama di antara negara-negara anggota untuk melawan “pendekatan unilateralis dan totaliter” negara-negara barat.
“Kebijakan ekspansionis Barat dan NATO telah dipercepat untuk menghidupkan kembali dunia unipolar, dan oleh karena itu organisasi tersebut harus mempromosikan pluralisme global dan keseimbangan kekuatan,” ungkap Ashtiani, seperti dilansir dari The Cradle, Ahad (30/4/2023).
“Organisasi ini secara serius berusaha untuk mengaktifkan diplomasi pertahanan multilateral, dan kami adalah peserta aktif dalam pengaturan keamanan regional dan internasional,” lanjut menteri pertahanan, menekankan pentingnya kerja sama dalam “pertahanan laut, darat, dan udara.”
Pernyataan Ashtiani pada pertemuan SCO datang karena Teheran mengalami peningkatan ancaman maritim akhir-akhir ini.
Dua hari lalu, sebuah kapal tanker minyak berbendera Kepulauan Marshall bertabrakan dengan kapal Iran, mengakibatkan sejumlah korban jiwa.
Kapal tanker itu melanggar peraturan internasional dengan mencoba melarikan diri, mendorong Iran untuk merebutnya.
Sekitar seminggu sebelumnya, sebuah kapal selam AS melanggar perairan teritorial Iran di Selat Hormuz.
Pada hari Kamis (27/4/2023), sekelompok anggota parlemen AS meminta Presiden AS Joe Biden untuk memungkinkan Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HIS) Departemen Keamanan Dalam Negeri dalam menyita lebih banyak pengiriman minyak dan gas Iran.
Sehari kemudian, perusahaan keamanan maritim Ambrey mengungkapkan bahwa Washington baru-baru ini menjarah pengiriman minyak Iran.
Teheran menyebut tindakan AS seperti itu di masa lalu sebagai pembajakan maritim.
Kata-kata menteri pertahanan juga datang ketika Iran, Rusia, dan China telah meningkatkan kerja sama angkatan laut.
Bulan lalu, ketiga negara meluncurkan latihan angkatan laut Maritime Security Bond ketiga mereka.
“Ini menunjukkan bahwa ketiga negara menentang pandangan hegemonik Barat dan Amerika Serikat,” ungkap Ashtiani merujuk pada latihan tersebut.
(Resa/The Cradle)