ISLAMTODAY ID-Diplomat senior Finlandia melaporkan bahwa tentara Amerika akan segera diizinkan untuk ditempatkan di Finalandia.
“Helsinki diduga sudah dalam pembicaraan dengan Washington mengenai Perjanjian Kerjasama Pertahanan (DCA) yang akan memungkinkan pasukan AS untuk dikerahkan secara bebas ke negara NATO yang baru diakui,” ungkap seorang pejabat urusan luar negeri Finlandia, Mikael Antell, kepada surat kabar Helsingin Sanomat (HS).
Outlet tersebut melaporkan bahwa Antell, yang menjabat sebagai wakil direktur jenderal Kementerian Luar Negeri untuk urusan politik, memimpin negosiasi bilateral dan putaran diskusi terakhir berlangsung di ibu kota Finlandia minggu lalu.
Menurut Antell, perjanjian itu dimaksudkan untuk menambah keanggotaan NATO Finlandia saat ini, yang diberikan pada bulan April, dan memperkuat kemampuan pencegahan dan pertahanan negara melalui kehadiran AS dan penempatan peralatan pertahanan yang canggih.
“Yang paling penting adalah perjanjian itu memungkinkan kerja sama yang lancar dengan Amerika Serikat dalam semua situasi keamanan dan juga dalam waktu singkat,” ujarnya kepada HS, seperti dilansir dari RT, Selasa (2/5/2023).
Dia menjelaskan bahwa DCA akan memungkinkan masuk dan tinggalnya pasukan AS, penyimpanan material di muka, dan kemungkinan investasi infrastruktur melalui dana yang diberikan kepada Pentagon oleh kongres AS.
Antell mencatat bahwa meskipun perjanjian tersebut dapat menciptakan peluang investasi di Finlandia, “terlalu dini untuk berspekulasi” tentang investasi tertentu.
Namun, dia menyarankan bahwa ini bisa menjadi sesuatu seperti pendanaan pusat perawatan untuk jet tempur F-35.
Diplomat senior itu juga menekankan bahwa AS saat ini tidak bertujuan untuk kehadiran permanen di negara itu, tetapi berusaha untuk beroperasi dengan prinsip rotasi, seperti memindahkan pasukan masuk dan keluar untuk berbagai jangka waktu.
Selain itu, juga dicatat bahwa DCA tidak mencakup senjata nuklir.
Menurut outlet tersebut, negosiasi tingkat resmi antara Finlandia dan AS diperkirakan akan berlangsung tahun depan, setelah itu draf perjanjian akan melalui pertimbangan parlemen.
AS saat ini sedang mengejar DCA serupa dengan Denmark dan Swedia.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyatakan kembali pada bulan Januari bahwa perjanjian semacam itu akan “memperdalam” kemitraan keamanan Washington dengan negara-negara ini dan “memperkuat keamanan transatlantik.”
Mei lalu, Swedia dan Finlandia meninggalkan kenetralan lama mereka dan mengajukan tawaran untuk bergabung dengan blok militer pimpinan AS, mengutip ancaman yang dirasakan dari Rusia karena operasi militernya di Ukraina.
Finlandia secara resmi menjadi anggota NATO ke-31 pada 4 April, sementara tawaran Swedia masih ditahan oleh Türkiye dan Hungaria, yang keberatan dengan keanggotaan Stockholm karena masalah keamanan nasional.
(Resa/RT)