(IslamToday ID) – Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdogan telah memupus harapan Swedia untuk menjadi anggota NATO dengan mengatakan bahwa mereka harus mencegah protes anti-Turkiye terjadi di tanah Swedia.
Untuk diketahui, Türkiye merupakan salah satu anggota penting dan menjadi kekuatan militer terbesar kedua dalam aliansi pertahanan Barat ini.
“Stockholm seharusnya tidak mengharapkan perubahan sikap Ankara pada upaya keanggotaan NATO pada pertemuan puncak aliansi militer bulan depan kecuali negara Nordik itu menindak protes terhadap Türkiye,” ungkap Erdogan dalam penerbangan kembali dari Azerbaijan.
Sebelumnya, Erdogan sudah melakukan pembicaraan ini dengan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.
“Meski Stoltenberg mengungkapkan pandangan ini kepada kami, sayangnya, pada saat itu teroris kembali berdemonstrasi di jalan-jalan di Swedia,” ungkap Erdogan, seperti dilansir dari MEMO, Rabu (14/6/2023).
“Sekarang, kita tidak bisa mendekati pekerjaan ini secara positif di dalam tabel ini.”
Lebih lanjut, Finlandia juga mengajukan permohonan untuk bergabung dengan aliansi NATO dalam upaya memastikan perlindungan dari perang Rusia-Ukraina.
Akan tetapi, Türkiye dan Hungaria menolak dan menuntut jaminan dari Finlandia dan Swedia untuk mereformasi dan menerapkan undang-undang anti-terorisme yang menindak pengaruh PKK di wilayah mereka dan mengekstradisi tokoh-tokoh pembangkang tertentu.
Akhirnya, Türkiye menyetujui tawaran Finlandia pada Maret tahun ini.
Sementara itu, Swedia menegaskan bahwa pihaknya telah berbuat cukup untuk memenuhi tuntutan Ankara. Bagi Swedia mencegah protes akan melanggar kebebasan berekspresi dan tokoh yang diekstradisi harus disetujui oleh pengadilannya.
Namun, dalam pertemuan antara pejabat Türkiye, Swedia, Finlandia, dan NATO, Erdogan mengomentari reformasi hukum terbaru Stockholm tidak cukup.
“Ini bukan hanya soal amandemen undang-undang atau perubahan konstitusi. Apa tugas polisi di sana? Mereka memiliki hak hukum dan konstitusional, mereka harus menggunakan hak mereka. Polisi harus mencegah (protes) ini.”
Pernyataan pemimpin Turkiye itu disampaikan sebelum KTT NATO berikutnya di ibu kota Lituania, Vilnius yang akan berlangsung bulan depan. [res]