(IslamToday ID)—Pemerintah China mendesak NATO untuk tidak memperluas pengaruhnya ke wilayah Asia-Pasifik.
China juga memperingatkan akan membalas setiap kehadiran militer Barat yang meningkat di wilayah tersebut.
Organisasi Misi China untuk Uni Eropa mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa (11/7/2023) untuk menanggapi tuduhan KTT NATO.
Pertemuan itu, menuduh Beijing mengejar kebijakan koersif yang menantang kepentingan Barat.
“Isi komunike yang terkait dengan Tiongkok mengabaikan fakta-fakta dasar, dengan sembrono mendistorsi posisi dan kebijakan Tiongkok, dan dengan sengaja mendiskreditkan Tiongkok. Kami dengan tegas menentang dan menolak ini,” ungkap para diplomat China, seperti dilansir dari RT, Rabu (12/7/2023)
Diplomat China juga kemudian berjanji bahwa Beijing akan menjaga kedaulatannya dan menentang ekspansi NATO ke arah timur ke Asia-Pasifik.
Dia menambahkan bahwa setiap tindakan yang merusak hak dan kepentingan sah China akan ditanggapi dengan tanggapan yang tegas.
Untuk diketahui, para pemimpin aliansi militer Barat bertemu pada Selasa (11/7/2023) di ibu kota Lituania, Vilnius, untuk membahas bantuan tambahan ke Ukraina.
Mereka juga menuduh Beijing berpose “cyber, space, hybrid, dan ancaman asimetris lainnya,” dan terlibat dalam penggunaan berbahaya dari teknologi yang muncul dan mengganggu.
Misi UE China berpendapat bahwa NATO telah gagal untuk merefleksikan tanggung jawabnya sendiri, dan sebaliknya menyalahkan negara lain secara membabi buta, terus mencampuri urusan ekstrateritorial [dan] menciptakan konfrontasi.
Organisasi itu juga menambahkan bahwa ambisi untuk ekspansi dan hegemoni blok itu jelas, dan memperingatkan bahwa statusnya sebagai aliansi nuklir hanya akan semakin memperburuk ketegangan regional.
Pernyataan itu muncul setelah para pejabat China memperingatkan terhadap pembukaan kantor penghubung NATO di Jepang yang akan menandai fasilitas pertama blok itu di Asia.
Meskipun Tokyo mengindikasikan sedang mempertimbangkan gagasan tersebut, Prancis dilaporkan telah menolak proyek tersebut, dan bersikeras bahwa NATO harus tetap terbatas di Atlantik Utara.
Sementara itu, hubungan antara AS dan China telah memburuk secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Penyebabnya antara lain karena negara-negara yang bentrok karena Taiwan, perdagangan global, dan hak asasi manusia.[res]