(IslamToday ID)—Anggota kelompok Islamofobia di Denmark telah membakar salinan Alquran dan bendera Irak di tengah kemaraha di seluruh dunia Muslim atas penodaan Al Quran yang disetujui oleh Swedia.
Kelompok ekstrimis bernama Danske Patrioter membakar kitab suci umat Islam di depan Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen pada hari Jumat (21/7/2023).
Mereka juga membawa spanduk dengan slogan-slogan yang menghina Islam, sebelum menginjak bendera Irak dan salinan Alquran di bawah perlindungan polisi, seperti yang terlihat dalam video yang mereka bagikan di media sosial.
Kelompok itu mengatakan mereka melakukan ini untuk memprotes serangan terhadap Kedutaan Besar Swedia di Baghdad.
Pada Kamis (19/7/2023) pagi, kerumunan orang Irak menyerbu Kedutaan Besar Swedia di Baghdad dan membakarnya sebagai protes terhadap pembakaran Al-Qur’an, kitab suci Islam, pada 28 Juni oleh Salwan Momika, seorang ekstremis Kristen kelahiran Irak yang sekarang tinggal di Swedia.
Sementara itu, Türkiye mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk politisi ekstremis Denmark Rasmus Paludan dan sembilan tersangka lainnya karena membakar salinan Alquran di depan kedutaan Turki di Stockholm pada Januari.
“Kepala Kejaksaan telah mendesak penyelidikan komprehensif untuk mengidentifikasi para tersangka dan mengumpulkan informasi identitas yang jelas dan bukti tindakan kriminal mereka,” ungkap Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc, seperti dilansir dari TRTWorld, Sabtu (22/7/2023)
Reaksi Terhadap Swedia
Swedia telah menghadapi reaksi keras dari negara-negara Muslim karena menyetujui penodaan Al Quran.
Pada hari Kamis (20/7/2023), ratusan warga Irak menyerbu kedutaan Swedia di Baghdad dan membakarnya sebagai protes terhadap rencana pembakaran kitab suci umat Islam tersebut.
Belakangan, perdana menteri Irak memerintahkan pengusiran duta besar Swedia dari Irak dan penarikan kuasa usaha Irak dari Swedia.
Sebelum itu, kecaman luas dari seluruh dunia Islam, termasuk Türkiye, Yordania, Palestina, Arab Saudi, Maroko, Irak, Iran, Pakistan, Senegal, Maroko, dan Mauritania ditimbulkan atas pembakaran Al-Quran bulan lalu, tindakan yang diizinkan otoritas Swedia.
Ribuan orang memprotes di Pakistan dan Irak, Maroko menarik utusannya ke Swedia, Iran menunda penunjukan duta besar baru untuk Swedia, dan negara-negara lain mengecam tindakan tersebut sebagai protes terhadap Stockholm.
Bagi umat Islam, pembakaran Al Quran merupakan penodaan yang menghujat teks suci agama mereka.
Pembakaran Al Quran di masa lalu telah memicu protes di seluruh dunia Muslim.(res)