(IslamToday ID)—Ada laporan yang muncul bahwa beberapa negara-negara Arab marah karena prospek kesepakatan normalisasi dengan Israel, tiga tahun setelah Kesepakatan Abraham Trump dengan beberapa negara mengalami kebuntuan.
Menurut laporan baru di Bloomberg, “Uni Emirat Arab telah mengungkapkan rasa frustrasinya dalam kontak tingkat tinggi dengan Israel tentang hasil Abraham Accords 2020 yang dinegosiasikan di bawah kepresidenan AS Donald Trump, begitupula dengan Bahrain telah mengungkapkan kekecewaannya.”
Selain itu kekerasan yang mematikan di tengah bentrokan antara Palestina dan Israel bulan ini dan beberapa bulan sebelumnya, menjadi salah satu faktor frustasinya negara-negara Arab yang ingin menormalisasi hubungan dengan Israel.
Hal ini memberi tekanan baru pada kepemimpinan Arab, dimana kesediaan untuk menghentikan perluasan Abraham Accords sebagian besar disebabkan oleh kekhawatiran atas hubungan Israel yang memburuk dengan Palestina—ditandai dengan serangan mematikan.
Arab Saudi Siap Normalisasi Hubungan Dengan Israel Dengan Syarat..
Seorang analis dikutip di Bloomberg mengatakan—
“Ini bukan bagian dari visi Abraham Accords karena Israel menginginkan normalisasi ini sebagai poros anti-Iran,” kata Aziz Alghashian, seorang analis yang berbasis di Riyadh yang mempelajari kebijakan Saudi terhadap Israel. “Wilayah (Timur Tengah) ini bergerak ke arah yang berbeda sekarang.”
Memang Saudi telah membuat perdamaian terpisah mereka dengan Teheran, dan Assad dari Suriah serta meminta kedua negara masuk kembali ke Liga Arab untuk memulai.
Beberapa analis regional menyebut bahwa bangsawan Saudi serius membela Palestina atau impian negara merdeka mereka sendiri, namun kebanyakan dari bangsawan Saudi ingin menormalisasi hubungan dengan Israel demi mendapatkan persetujuan dan dukungan Amerika Serikat (AS) untuk program energi nuklir.
Selain itu, persenjataan canggih AS juga merupakan landasan normalisasi hubungan dengan Israel. [sya]