(IslamToday ID)—Angkatan Laut China dan Rusia melangkah lebih dekat menuju interoperabilitas dalam latihan terbaru mereka di Samudra Pasifik.
Sebuah kapal China memasok kapal perang Rusia dengan bahan bakar dan air saat keduanya terus bergerak sejajar.
Dalam unggahan di Telegram pada Jumat (18/8/2023), Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa kru kapal perang anti-kapal selam Admiral Tributs dan kapal pasokan Tayhu dari China berlatih untuk menyelaraskan kecepatan kedua kapal sambil menjaga jarak yang tepat.
Pejabat militer Rusia menambahkan bahwa kedua angkatan laut saat ini sedang melakukan patroli bersama di Laut China Timur, yang telah menempuh lebih dari 6.400 mil laut (11.853 km) sejak dimulainya manuver di Pasifik pada akhir Juli.
Dilansir dari RT, Sabtu (19/8/2023), kedua negara juga telah melaksanakan latihan anti-kapal selam, anti-pesawat, dan penyelamatan, sementara pilot-pilot helikopter berlatih lepas landas dan mendarat di kapal perang.
Awal bulan ini, dua senator dari negara bagian Alaska, Amerika Serikat, dengan mengutip informasi dari sesi penyuluhan yang bersifat rahasia, mengklaim bahwa total 11 kapal perang Rusia dan China telah terdeteksi “melintasi perairan AS di wilayah Aleutian.”
Para anggota legislatif tersebut menggambarkan insiden yang diduga terjadi sebagai “penyusupan.”
Namun, Komando Utara AS, sambil mengonfirmasi bahwa kapal-kapal dari kedua negara memang telah melakukan patroli di area tersebut.
Mereka mencatat bahwa mereka “tetap berada di perairan internasional dan tidak dianggap sebagai ancaman.”
Mengomentari latihan ini, Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, mengatakan bahwa “tindakan ini tidak ditujukan kepada pihak ketiga mana pun dan tidak memiliki kaitan dengan situasi internasional dan regional saat ini.”(res)