(IslamToday ID)—Pihak berwenang pantai Turki berhasil menyelamatkan lebih dari 125 orang di Laut Aegea setelah mereka secara ilegal dipaksa kembali dari perairan Yunani, demikian diumumkan oleh otoritas pesisir Turki pada hari Ahad (20/8/2023).
Perahu karet telah berlayar di sekitar pantai distrik Dikili dan Menderes di provinsi Izmir bagian barat sebelum mereka terlihat oleh petugas pantai Turki.
Para petugas kemudian menyelamatkan kelompok tersebut dan membawanya ke otoritas imigrasi untuk diproses.
Dalam beberapa bulan terakhir, Turki telah berhasil menyelamatkan beberapa perahu karet yang membawa orang ke Yunani dan secara berulang kali menuduh otoritas Yunani melakukan “pushback” di laut, yaitu memaksa kapal kembali ke perairan Turki.
Yunani juga secara rutin dituduh oleh organisasi hak asasi manusia melakukan “pushback” secara ilegal terhadap orang-orang yang berusaha mencapai pantai Yunani atau gagal memberikan bantuan kepada kapal-kapal yang membutuhkan.
Sementara itu, Athena berulang kali menolak tuduhan tersebut.
Dalam satu kejadian pada bulan Juni, diperkirakan hingga 500 orang tewas setelah penjaga pantai Yunani meninggalkan sebuah perahu terdampar di laut selama beberapa jam sebelum melakukan upaya penyelamatan yang gagal.
Dilansir dari MEE, Ahad (20/8/2023), hanya 104 orang yang diketahui selamat, sedangkan setidaknya 80 orang telah dikonfirmasi meninggal dan ratusan orang belum ditemukan.
Para penyintas menyalahkan penjaga pantai Yunani atas karamnya perahu setelah melemparkan tali ke kapal yang penuh sesak untuk menariknya kembali ke pantai.
Mereka mengatakan bahwa tali tersebut putus, lalu penjaga pantai mengikatkan tali lain ke kapal, yang kemudian membuat kapal bergerak maju sebelum tiba-tiba berbelok ke kiri dan kanan.
Penjaga pantai Yunani dengan tegas membantah bahwa mereka telah melakukan “gerakan apa pun” yang dapat membahayakan orang di kapal tersebut.
“Saya tidak tahu siapa orang-orang ini dan apa yang mereka tuduhkan, tetapi bahkan setelah kapal tenggelam, mereka tidak berada di laut selama tiga jam. Kami bertindak segera. Ini omong kosong,” ungkap Nikos Alexiou, juru bicara penjaga pantai.
Yunani semakin diperiksa terkait tanggapannya terhadap bencana ini, yang terjadi meskipun kapal tersebut telah diawasi oleh penjaga pantai Yunani selama beberapa jam.
Yunani mengatakan bahwa kapal tersebut berulang kali menolak bantuan, dan malah mengatakan bahwa mereka ingin pergi ke Italia.
Alarm Phone, sebuah kelompok advokasi yang berkomunikasi dengan kapal tersebut, mengatakan bahwa dalam beberapa kesempatan orang-orang telah memohon bantuan dan bahwa otoritas Yunani telah mengetahui tentang kapal tersebut selama beberapa jam.(res)