(IslamToday ID)—Truk-truk yang penuh dengan bantuan kemanusiaan telah memasuki wilayah Azerbaijan, Nagorno-Karabakh, setelah separatis Armenia dan pemerintah pusat setuju untuk menggunakan jalan-jalan yang menghubungkannya dengan Armenia dan Azerbaijan.
Armenia telah menuduh Azerbaijan sebagai penyebab krisis kemanusiaan berbulan-bulan di Nagorno-Karabakh setelah Baku tahun lalu memblokir satu-satunya jalan yang menghubungkan wilayah berbukit tersebut dengan Armenia.
Jalur ini disebut sebagai Koridor Lachin, dan penjaga perdamaian Rusia yang mengawasinya.
Azerbaijan telah menolak tuduhan tersebut, dengan berpendapat bahwa Nagorno-Karabakh dapat menerima semua pasokan yang dibutuhkan melalui Azerbaijan.
Baku mengatakan bahwa otoritas separatis hanya menolak proposalnya untuk secara bersamaan membuka kembali Koridor Lachin dan jalan Aghdam, yang menghubungkan Nagorno-Karabakh dengan bagian lain Azerbaijan.
“Pada hari Senin, penyeberangan bersama mobil Palang Merah telah dijamin melalui Koridor Lachin dan jalan Aghdam,” ungkap Hikmet Hajiyev, penasehat kebijakan luar negeri Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di media sosial.
“Seluruh masyarakat internasional sekali lagi menyaksikan bahwa tidak ada yang disebut sebagai blokade, melainkan pengekangan diri yang disengaja, pemanfaatan senjata, dan politisasi masalah kemanusiaan dan drama panggung,” ungkapnya, seperti dilansir dari Al Jazeera, Senin (18/9/2023).
“(Dengan adanya) konsensus kemanusiaan antara para pembuat keputusan, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) saat ini membawa pengiriman tepung gandum dan barang-barang medis penting kepada orang-orang yang membutuhkannya melalui Koridor Lachin dan jalan Aghdam,” ungkap ICRC.
“Penduduk Nagorno-Karabakh, yang sebagian besar adalah etnis Armenia, membutuhkan dengan mendesak bantuan berkelanjutan melalui pengiriman kemanusiaan reguler. Konsensus ini telah memungkinkan tim kami untuk melanjutkan pekerjaan penyelamatan ini,” ungkap Ariane Bauer, direktur regional ICRC untuk Eropa dan Asia Tengah.
Uni Eropa dan Amerika Serikat telah mendesak pembukaan jalur Lachin dan Aghdam untuk bantuan kemanusiaan karena Nagorno-Karabakh mengalami kekurangan makanan dan obat-obatan.
Krisis berbulan-bulan serta penempatan pasukan oleh Baku di dekat Nagorno-Karabakh dan sepanjang perbatasan dengan Armenia telah memicu kekhawatiran akan konflik besar-besaran baru.
Enam minggu pertempuran berakhir pada tahun 2020 dengan gencatan senjata yang diselenggarakan oleh Rusia.
Gencatan senjata tersebut melihat Armenia menyerahkan sebagian besar wilayah yang telah dikuasainya sejak tahun 1990-an.
Kedua belah pihak belum dapat mencapai kesepakatan perdamaian yang berkelanjutan meskipun upaya mediasi oleh Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia.(res)